A. PROSES BERPIKIR (PENALARAN) DAN PENELITIAN
Penelitian merupakan bagian dari proses berpikir. Proses berpikir adalah hasrat ingin tahu yang merupakan kodrat manusia. Dengan adanya proses berpikir, manusia mengembangkan pengetahuan demi tercapainya tujuan yang lebih tinggi dari sekedar bertahan hidup. Dua jenis penalaran yang sangat penting dalam penelitian adalah deduksi dan induksi. Beberapa pendapat para ahli tentang penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Marzuki, penelitian adalah suatu usaha mengumpulkan, mencari dan menganalisa fakta mengenai suatu masalah.
2. Menurut Supranto, penelitian adalah kegiatan mengumpulkan fakta atau prinsip dalam bidang ilmu pengatahuan dengan sabar, hati-hati dan sistematis.
3. Menurut Sutrisno Hadi, penelitian adalah usaha menemukan sesuatu, mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan dan menggali lebih dalam fakta yang sudah ada dan menguji kebenaran akan suatu fakta yang sudah ada namun diragukan kebenarannya.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah:
1. usaha menarik kesimpulan yang dapat dipercaya dengan sadar, teliti dan sesuai dengan prosedur ilmiah tertentu,
2. menggunakan metode ilmiah yang logis dan 'sistematis, dan
3. dilakukan secara terencana.
Kegunaan penelitian adalah:
1. memperkuat ilmu pengetahuan, dan
2. mengembangkan ilmu pengetahuan
Tiga syarat penting dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1. Sistematis. Dilakukan sesuai dengan pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang rumit dan dalam mencapai hasil penelitian dilakukan secara efektif dan efisien.
2. Terencana. Dilakukan berdasarkan langkah-langkah pelaksaan yang sudah tersusun rapi.
3. Mengikuti konsep ilmiah. Dilakukan menurut cara-cara yang sudah ditentukan dengan prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.
Cara berpikir seorang peneliti adalah sebagai berikut.
1. Berpikir skeptis. Harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang diperoleh.
2. Berpikir analitis. Harus selalu menganalisa bukti atau fakta yang diperoleh.
3. Berpikir kritis. Harus berpikir logis dan objektif berdasarkan data dan akal sehat.
4. Jujur. Penelitian harus bebas dari kepentingan atau keinginan peneliti.
5. Terbuka. Bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima maşukan atau kritik dari pihak lain.
Urutan penelitian adalah sebagai berikut.
1. Berhadapan dengan kebutuhan atau masalah tertentu.
2. Merumuskan masalah dengan jelas seperti batasan, kedudukan dan cara pemecahannya.
3. Menetapkan hipotesa.
4. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesa.
5. Mengambil kesimpulan berdasarkan data dan fakta yang diperoleh.
6. Melakukan generalisasi kesimpulan dan implikasinya di masa datang.
Penelitian dilaksanakan dengan mengacu pada langkah-langkah berikut.
1. Menentukan dan menyusun instrumen penelitian sesuai dengan jenis dan sumber data yang akan diambil.
2. Mengumpulkan data penelitian.
3. Menganalisa data penelitian.
4. Menarik kesimpulan.
Jenis-jenis penelitian antara lain sebagai berikut.
a. Menurut tujuannya
1) Penelitian dasar (basic research), yaitu penelitian yang tujuannya menemukan prinsip-prinsip dasar atau umum tentang suatu permasalahan atau topik yang nyata dalam kehidupan. Contohnya, penelitian Albert Einstein tentang teori relativitas.
2) Penelitian terapan (applied research), yaitu penelitian yang tujuannnya memecahkan suatu persoalan dan dapat diterapkan walaupun terbatas pada masalah yang menjadi obyek penelitian. Contohnya, hubungan sistem pengupahan terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil penelitan dapat digunakan untuk membuat sistem pengupahan yang tepat.
b. Menurut metodenya
1) Penelitian historis, yaitu penelitian yang mengkaji atau meneliti peristiwa di masa lalu. Contohnya, sistem kekerabatan pada zaman kerajaan Hindu.
2) Penelitian survei, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui penyebaran angket atau wawancara. Contohnya, survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di kecamatan.
3) Penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan metode memanipulasi atau mengontrol situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan penelitian. Contohnyaı penelitian tentang pengaruh sinetron terhadap perilaku konformis anak remaja. Peneliti akan melakukan uji coba dengan cara membentuk dua kelompok anak remaja. Satü kelompok tidak menonton sinetron dan kelompok kedua menonton sinetron selama enam bulan. Setelah itu, peneliti akan melihat pembentukan perilaku konformis pada kelompok pertama dan kedua untuk melihat sejauh mana pengaruh sinetron terhadap perilaku konformis anak remaja.
4) Penelitian observasi, yaitu penelitian dilakukan dengan melihat langsung tingkah laku atau pola perilaku obyek penelitian. Contohnya, observasi pola bermain anak di pedesaan.
c. Menurut taraf pernberian informasi
1) Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran dan penjelasan tentang ciri-ciri obyek penelitian. Contohnya, penelitian tentang perilaku konsumtif pada anak remaja.
2) Penelitian eksplanasi,yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan (asosiatif) antara dua atau lebih variabel atau menerangkan hubungan sebab akibat (kausalitas) dua atau lebih variabel penelitian. Contohnya, faktor-faktor yang membentuk perilaku konsumtif pada anak remaja, hubungan pola asuh dalam keluarga dengan perilaku konsumtif pada anak remaja.
3) Penelitian eksplorasi, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan penyebab terjadinya suatu fenomena sosial dan menerangkan proses terjadinya fenomena tersebut. Contohnya, proses pernbentukan perilaku konsumtif pada anak remaja.
d. Menurut data yang dikumpulkan
1) Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan padajumlah data yang dikumpulkan dan diolah secara statistik. Biasanya data penelitian berupa angka.
2) Penelitian kualitatif,yaitu penelitian yang menekankan pada kualitas data, berupa hasil wawancara.
e. Menurut tempat pelaksanaan
1) Penelitian laboratorium, yaitu penelitian yang dilakukan di tempat khusus. Contohnya, riset tentang kandungan logam berat yang terdapat air kemasan. Dibutuhkan tempat khusus dengan alat penguji yang khusus untuk menguji tingkat dan kadar kandungan logam berat.
2) Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di kehidupan yang sebenarnya. Contohnya, penelitian tentang harga sembako di pasar.
3) Penelitian perpustakaan (studi pustaka), yaitu penelitian yang mengumpulkan data dan menganalisa data dengan cara mencari informasi dan materi penelitian di perpustakaan.
B. RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh kegiatan penelitian yang dituangkan dalam suatu kesatuan naskah. Rancangan penelitian terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan masalah yang akan diteliti, yaitu topik atau masalah yang akan diteliti.
2. Melakukan studi pendahuluan, yaitu pencarian data atau informasi awal yang membantu peneliti agar masalah menjadi jelas dan untuk melihat kemungkinan melanjutkan penelitian. Studi pendahuluan biasanya mengacu pada penelitian sebelumnya.
3. Merumuskan suatu masalah, yaitu penjabaran dan rumusan sistematis tentang masalah yang akan diteliti berdasarkan hasil studi pendahuluan.
Rumusan masalah penelitian yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
b. Masalah dirumuskan dalam kalimat yang sederhana
c. Rumusan masalah harus mencerminkan keinginan yang hendak dicapai
d. Rumusan masalah tidak mempersulit pencarian data lapangan
e. Rumusan masalah harus direfleksikan ke dalam judul penelitian
Rumusan masalah lebih spesifik dan operasional daripada judul penelitian. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih mudah dan terarah dalam menyusun instrumen pengumpul data, seperti kuesioner atau daftar pertanyaan wawancara. Berikut ini adalah contoh bahwa rumusan masalah lebih spesifik dan operasional daripada judul penelitian.
Judul Penelitian : Minat remaja terhadap Akademi Fantasi Indosiar
Rumusan masalah : Bagaimana minat remaja terhadap Akademi Fantasi Indosiar?
Rumusan masalah dapat terdiri dari beberapa variabel. Variabel adalah faktor yang apabila diukur memerikan nilai yang bervariasi. Contoh jenis kelamin, tingkat kecerdasan, hasil belajar, usia. Dilihat dari fungsinya dalam penelitian.
Contoh rumusan masalah penelitian yang menggunakan variabel: “Apakah latar belakang pendidikan yang berbeda memberi pengaruh terhadap prestasi kerjas karyawan PT. Rafa Indonet?”
4. Merumuskan anggapan dasar, yaitu asumsi atau sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian sehingga peneliti dapat merumuskan hipotesis, yakni kebenaran sementara yang akan dibuktikan dalam penelitian.
5. Memilih pendekatan atau metode penelitian, yaitu menentukan cara atau metode yang dianggap paling tepat untuk menguji kebenaran sementara (hipotesa). Secara umum ada dua pendekatan atau metode penelitian, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif.
6. Menentukan variabel dan sumber data, yaitu variabel dan sumber data harus diidentifikasi dengan jelas agar peneliti dapat menentukan alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
Variabel penelitian memiliki posisi yang penting dalam penelitian. Setiap penelitian memang harus memiliki beberapa variabel. Pada hakikatnya, permasalahan penelitian pada akhirnya harus diterjemahkan dalam berbagai variabel penelitian agar permasalahan tersebut bisa terjawab dengan suatu penelitian. Variabel adalah setiap karakteristik yang memiliki variasi nilai.
Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu menurut kedudukannya dalam analisis dan menurut jenis.
a. Menurut kedudukannya dalam analisis
1) Variabel bebas (independen variable) Adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat.
2) Variabel terikat/tergantung (dependent variable) Adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas.
b. Menurut jenis
1) Organismic variable Adalah variabel yang karakteristiknya berkaitan erat dengan individu manusia, seperti jenis kelamin, intelegensi, dan sikap.
2) Intervening variable Adalah variabel yang keberadaannya hanya dapat disimpulkan dari adanya suatu teori tertentu, tetapi tidak dapat dimanipulasi atau dikur.
3) Control variable Merupakan variabel penelitian yang dampaknya terhadap dependent variable dapat diketahui oleh peneliti.
4) Moderator variable Adalah variabel penelitian yang memiliki akibat secara tidak langsung terhadap dependent variable. Artinya, variabel tersebut dapat memperkuat atau melemahkan hubungan atau pengaruh independet variable terhadap dependent variable.
Syarat-syarat dalam menentukan topik penelitian, adalah sebagai berikut :
a. Harus sesuai dengan minat peneliti.
b. Topik yang dipilih dapat diteliti.
c. Ketersediaan data.
d. Memiliki manfaat, penting untuk diteliti, dan ada kegunaan praktis.
e. Merupakan penelitian baru dan bukan hasil duplikasi.
Jenis-jenis data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Berdasarkan cara perolehannya
1) Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung. Contohnya, melalui observasi, angket, dan wawancara.
2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung. Contohnya, dokumen, koran, atau bacaan lain.
b. Berdasarkan sifatnya
1) Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka.
2) Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka.
c. Berdasarkan sumbernya
1) Data internal, yaitu data yang menjabarkan tentang keadaan suatu organisasi.
2) Data eksternal, yaitu data yang menjabarkan tentang keadaan di luar organisasi.
Cara-cara pengambilan sampel, antara lain sebagai berikut :
Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (populasi).
a. Sampel Random (Sampel Acak)
Acak maksudnya setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih ke dalam keseluruhan unit populasi.
b. Sampel Berstrata (stratified sampling)
Apabila populasi terbagi atas tingkat atau strata maka pengambilan sampel harus diwakili oleh setiap strata. Contohnya penelitian tentang kehadiran siswa, peneliti harus mengambil sampel dari wakil tiap-tiap tingkatan kelas.
c. Sampel Wilayah (area sampling)
Dilakukan apabila terdapat perbedaan ciri antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Sampel wilayah adalah cara yang dilakukan dnegna mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Misalnya suatu Provinsi yang dibagi atas 10 daerah dipilih beberapa daerah secara random untuk dijadikan sampel.
d. Cluster Sampling
Adalah sampel yang ditarik dengan cara memilih secara random beberapa strata. Seluruh anggota strata yang terpilih atau sebagian besar dimasukkan ke dalam sampel.
e. Sampel Proporsi
Sampel ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Kadangkala banyaknya subjek pada setiap strata atau wilayah tidak sama, maka pengambilan subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.
f. Sampel Bertujuan (purposif)
Pemilihan sampel dilakukan atas dasar tujuan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data adalah kegiatan mencari, menghimpun dan mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara berikut.
a. Studi pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari sumber informasi lewat buku kepustakaan yang memuat beragam teori yang berguna dalam penelitian. Biasanya studi pustaka berperan dalam memberikan landasan teori penelitian.
b. Kuesioner atau angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebar daftar atau lembar pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden. Terdapat tiga jenis kuesioner atau angket yaitu sebagai berikut :
1) Angket dengan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang disertai dengan altenatif jawaban yang harus dipilih responden. Alternatif jawaban dapat berupa pilihan ganda atau jawaban ya atau tidak (setuju atau tidak setuju). Kelebihan angket dengan pertanyaan tertutup adalah mudah diolah, mudah dijawab responden, tidak butuh waktu lama dalam menjawab sehingga besar kemungkinan angket diserahkan kembali ke peneliti. Kelemahannya adalah responden tidak dapat memberikan alternatif jawaban selain pilihan jawaban yang sudah ditentukan dan tidak mampu menggambarkan keberagaman karakteristik responden karena kadang responden tidak sepenuhnya sependapat dengan alternatifjawaban yang ada.
2) Angket dengan pertanyaan terbuka, yaitu responden hanya diberikan pertanyaan dan bebas dalam memberikan jawaban. Kelebihan angket dengan pertanyaan terbuka adalah responden dapat menjawab sesuai dengan pendapatnya, memperluas wawasan peneliti, peneliti dapat melihat karakteristik responden. Kelemahannya adalah butuh waktu yang lama untuk menjawab sehingga belum tentu angket diserahkan kembali, sulit diolah dan responden dituntut berpikir untuk menjawab pertanyaan dalam angket.
3) Angket dengan pertanyaan semi terbuka, yaitu responden mendapatkan alternatif jawaban namun juga diberi kebebasan untuk memberikan jawaban yang berbeda dengan alternatif jawaban yang sudah disediakan. Kelebihan angket dengan pertanyaan semi terbuka adalah reponden memiliki kebebasan dalam menjawab dan peneliti memperoleh ragam jawaban yang mungkin tidak dipikirkan sebelumnya.Kelemahannya adalah pengolahan data menjadi tidak mudah karena beragam jawaban responden.
c. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan di lapangan dengan menggunakan panca indera. Ada beberapa kriteria atau syarat yang harus dipenuhi jika melakukan observasi, yaitu sebagai berikut :
1) Harus rencanakan terlebih dahulu dan dilakukan secara sistematis.
2) Harus berkaitan dengan tujuan penelitian.
3) Harus dicatat dan didokumentasikan secara sistematis.
4) Harus dapat dicek, dikontrol dan dibuktikan kebenarannya.
Observasi atau pengamatan dapat dilakukan dengan cara membuat catatan, menggunakan skala penilaian dan membuat daftar cek. Terdapat dua jenis observasi, yaitu sebagai berikut.
1) Observasi partisipasi, yaitu selama melakukan observasi, pengamat atau peneliti ikut terlibat dalam kegiatan yang diamati sehingga peneliti akan mendapatkan data yang sebenarnya. Contohnya, mengamati teknik penangkapan ikan nelayan tradisional. Peneliti ikut melaut dan ikut terlibat dalam penangkapan ikan.
2) Observasi simulasi, yaitu pemgamat mensimulasikan keinginannya kepada responden sehingga responden dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Kelebihan observasi adalah dapat mencatat hal-hal, perilaku pada saat peristiwa tersebut terjadi dan peneliti mendapatkan data dari subyek secara langsung baik secara verbal maupun nonverbal. Kelemahan observasi adalah membutuhkan waktu yang lama dalam mengumpulkan data penelitian dan tidak serta merta dapat melakukan pengamatan terhadap suatu fenomena yang telah lama terjadi.
d. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan responden atau informan tentang masalah yang sedang diteliti. Wawancara memiliki dua pedoman dasar, yaitu sebagai berikut :
1) Pedoman wawancara tak berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya berupa garis-garis besar pertanyaan dan topik wawancara sehingga pewawancara dituntut memiliki kreativitas dalam mengembangkan dan menggali topik wawancara. Pedoman ini sering digunakan untuk studi kasus.
2) Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara sudah tersusun rapi dan detail serta daftar pertanyaan sudah terperinci.
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil wawancara adalah sebagai berikut :
1) Pewawancara. Pewawancara harus terampil dalam mewawancarai, tidak ragu-ragu dalam mengajukan pertanyaari, memiliki pemahaman yang mendalam tentang topik wawancara sehingga dapat menggali jawaban dari responden, dan mencatat seluruh hasil wawancara dengan baik.
2) Informan atau responden. Responden yang dipilih adalah responden yang dapat berkomunikasi dengan baik, menguasai topik wawancara, dapat menjawab pertanyaan dengan jujur dan tepat.
3) Topik penelitian. Topik penelitian menentukan sejauh mana responden bersedia menjawab pertanyaan. Apabila topik tersebut menarik, sensitif dan penting, responden akan dengan mudah bersedia menjawab pertanyaan.
4) Situasi wawancara. Situasi wawancara adalah situasj yang timbul karena faktor waktu, tempat, ada tidaknya orang Iain, dan sikap masyarakat sekitar. Pewawancara wajib memperhatikan situasi sebelum dan selama wawancara sehingga dapat mengumpulkan data secara akurat.
Dilihat dari pelaksanaanya, wawancara dibedakan sebagai berikut :
1) Wawancara bebas (unguided interview), yaitu pewawancara tanpa menggunakan acuan atau daftar pertanyaan melakukan wawancara dengan bebas. Ketiadaan acuan atau daftar pertanyaan membuat responden tidak menyadari jika sedang diwawancarai sehingga terlihat rileks namun kelemahannya, arah pertanyaan bisa melebar.
2) Wawancara terpimpin (unguided interview). Pewawancara membawa daftar pertanyaan secara terperinci sehingga arah pertanyaan menjadi jelas dan mengarah kepada tujuan penelitian, namun jika tidak hati-hati proses wawancara dapat terasa kaku, kurang rileks sehingga menimbulkan ketidaknyamanan responden dalam memberikan jawaban.
3) Wawancara bebas terpimpin, yaitu gabungan atau kombinasi wawancara bebas dan wawancara terpimpin.
Sikap-sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah sebagai berikut :
1) Netral, artinya pewawancara tidak mengomentari jawaban atau informasi dari responden.
2) Ramah, artinya pewawancara harus dapat menciptakan suasana yang rileks dan santai sehingga responden tertarik memberikan jawaban atau informasi.
3) Adil, artinya pewawancara tidak membeda-bedakan responden, memperlakukan responden secara hormat, dan sopan bagaimanapun keadaannya.
4) Mampu menghindari ketegangan sehingga responden tidak merasa diuji, dinilai atau sedang dihakimi.
D. ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
Analisis merupakan kegiatan mengolah data secara sistematis menjadi informasi yang bermafaat untuk menjawab masalah penelitian dengan cara menyederhanakan data yang banyak dan rumit ke dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga mudah dibaca dan ditafsirkan. Analisis penelitian terbagi menjadi dua macam yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif biasanya menggunakan pendekatan perhitungan statistik sedangkan analisis kualitatif disebut juga nonstatistik.
Pengolahan data terdiri beberapa langkah, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap persiapan, meliputi editing dan coding.
2. Pengorganisasian data yang dilakukan dengan cara membuat tabel frekuensi dan tabel silang.
3. Pengolahan data yang dilakukan secara statistik dan nonstatistik.
Manfaaat atau keuntungan melakukan kegiatan pengorganisasian data adalah
1. Menghemat ruang dan meminimalkan penjelasan dan pernyataan deskriptif
2. Hubungan atau relasi proses-proses penelitian dapat ditampilkan secara jelas.
3. Dengan mentabulasi data, data penelitian menjadi mudah diingat.
4. Pengaturan tabuler mempermudah melakukan penghitungan dan pengecekan kesalahan.
Dalam pembuatan tabel, terdapat beberapa aturan umum, yaitu sebagai berikut.
1. Bagian atas setiap tabel diberi judul atau nama yang menggambarkan isi tabel.
2. Setiap tabel diberi nomor, baik huruf romawi atau latin untuk memudahkan dalam membuat referensi.
3. Bagian bawah tabel diberi keterangan singkat dan jelas.
4. Catatan kaki (footnote) tentang penjelasan tabel atau sumber data diletakkan di bawah tabel.
5. Setiap kolom harus diberi garis batas agar lebih mudah dalam menjelaskan relasi data.
6. Gejala, item campuran atau item penyimpangan diletakkan di baris terakhir dari tabel.
7. Hindari penggunaan kata atau istilah-istilah singkatan.
8. Jumlah total dicantumkan di bagian samping atau bagian bawah.
9. Kategorisasi dapat dilakukan secara kronologis, alfabet atau berdasarkan besaranı dan kriteria tertentu.
Metode statistik sederhana dapat juga digunakan dalam mengolah data. Berikut metode statistik sederhana :
1. Mean (nilai rata-rata), yaitu hasil pembagian jumlah keseluruhan nilai dibagi jumlah unit yang diamati. Mean sangat membantu untuk melihat data yang terdistribusi normal dan membuat perhitungan statistik yang lebih luas.
2. Modus, yaitu data atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak. Modus sangat membantu untuk mendeskripsikan data dengan cepat namun kasar.
3. Median, yaitu data atau nilai yang ada di tengah setelah data diurutkan. Untuk jumlah data genap, median dihitung dengan cara membagi rata-rata dua nilai yang berada di tengah.
Setelah mengolah data, langkah berikutnya adalah menganalisis dan menginterpretasikan data penelitian. Dalam proses analisis data, peneliti harus dapat menemukan jenis hubungan data. Ada tiga jenis hubungan data, yaitu sebagai berikut :
1. Hubungan simetris, yaitu adanya hubungan antarvariabel tetapi bukan dalam bentuk hubungan şebab akibat (kausalitas).
2. Hubungan asimetris, yaitu adanya hubungan antarvariabel tetapi bukan dalam bentuk hubungan timbal balik.
3. Hubungan timbal balik adanya hubungan timbal balikantarvaribel dan hubungan tersebut harus dua arah. Singkatnya varibel x memengaruhi varibel y, begitujuga sebaliknya variabel y memengaruhi variabel x.
E. LAPORAN PENELITIAN
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menulis laporan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan bahasa baku dan resmi sesuai dengan ejaan yang sudah disempurnakan (EYD).
2. Laporan disusun secara sistematis berdasarkan sistematika penelitian.
Penulisan laporan penelitian harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Peneliti harus mengetahui kepada siapa laporan tersebut ditujukan, misalnya ditujukan untuk sponsor, dosen, media massa atau masyarakat umum. Penulisan laporan penelitian harus disesuikan menurut aturan masing-masing sasaran laporan. Contohnya, bentuk laporan penelitian yang ditujukan kepada media massa berbeda dengan laporan untuk dosen atau universitas walaupun topik penelitiannya sama.
2. Laporan penelitian harus sistematis, jelas, dan mudah dibaca karena pembaca laporan tidak mengikuti seluruh kegiatan penelitian.
3. Peneliti harus menyadari bahwa latar belakang, pengalaman dan minat pembaca laporan tidak selalu sama sehingga laporon penelitian harus disusun menggunakan bahasa yang baku, komunikatif dan resmi sehingga mudah dibaca oleh pembaca laporan.
4. Penggunaan bahasa yang baku, resmi, baik dan benar serta disusun secara sistematis wajib dilakukan karena laporan penelitian merupakan elemen penting bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Secara garis besar, laporan penelitian terbagi atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Bagian pendahuluan. Bagian pendahuluan terdiri atas halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar/ilustrasi atau diagram.
2. Isi laporan. Isi laporan terdiri atas pendahuluan kerangka teori atau tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, serta saran.
3. Penutup. Bagian penutup terdiri atąs daftar pustaka, lampiran, dan indeks.
1. Bagian Pendahuluan
a. Halaman judul
Dicantumkan judul penelitian yang ditulis jelas, ringkas, dan menggambarkan isi. Nama penyusun, nama lembaga, nama tempat, dan tahun penyusunan laporan
b. Kata Pengantar
uraian pendek dari penulis tentang penelitiannya. Dikemukakan tujuan penelitian, masalah yang dihadapi, siapa yang berperan, dan ucapan terimakasih.
c. Daftar isi
Daftar isi menunjukan bagian-bagian dari laporan dan di situ dapat dilihat hubungan antara satu bagian dengan yang lainnya. Untuk table, diagram, peta, gambar kalau ada, masing-masing dibuat dafar isi tersendiri.
2. Bagian Isi Laporan
a. Bab pendahuluan
Ditampilkan rumusan masalah, ruang lingkup, kegunaan teoritis dan praktis dari laporan dan metodologi. Jadi, mecakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, cara pemrosesan data dan analisis data, termasuk prosedur statistika yang ditempuh.
3. Bab Tinjauan Pustaka
Memberikan gambaran tentang hal-hal yang sudah ditulis oleh peneliti lain, dan mengapa penelitian ini penting dilakukan. Peneliti juga mengungkapkan alur berpikirnya dengan merangkum penemuan yang telah lalu dan memberikan jembatan dengan apa yang akan dilakukan
4. Bab metodologi Penelitian
Merangkum tentang subjek, objek, dan ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, cara pengolahan data yang digunakan. Metodologi biasanya dikemukakan dalam proposal penelitian (rancangan penelitian)
5. Bab Pelaksanaan Penelitian
Menguraikan tentang proses peaksanaan penelitian, baik validitas instrument maupun proses pengumpulan dan analisis datanya
6. Bab hasil penelitian
Merupakan inti dari laporan penelitian kerena pada bab ini peneliti menguraikan seluruh hasil penelitian, membandingkan dan mencari kaitannya satu dengan yang lain.
7. Bab kesimpulan dan saran
Kesimpulan dibuat singkat, padat, dan jelas. pada bagian ini terkadang diberikan saran pemecahan masalah penelitian untuk dilaksanakan dan adanya masalah yang perlu diteliti lebih lanjut.
Bagian Penutup
Daftar Putaka
Berisi daftar semua buku sumber yang digunakan untuk menunjang penelitian yang dilakukan. Yang dikemukakan adalah nama penulis, tahun penerbit, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit.
8. Lampiran
Memuat hal-hal yang perlu diketahui pembaca. Contohnya format kuisioner, format wawancara dan pedoman pengamatan, foto, dan lainnya.
Setelah penulisan laporan selesai disusun, langkah berikutnya adalah diskusi. Tujuannya adalah menjaring saran dan masukan dari orang Iain agar memperkuat isi laporan sehingga ketika laporan penelitian dipublikasikan, dapat dipertanggungjawabkan.
Jenis-jenis diskusi adalah sebagai berikut :
1. Diskusi panel, yaitu diskusi yang dilakukan sekolompok orang dengan menghadirkan beberapa pakar dari satu bidang keilmuan yang sama untuk membahas topik atau tema yang menjadi perhatian umum.
2. Simposium, yaitu pertemuan yang diselenggarakan dengan menghadirkan beberapa pakar dengan tinjauan atau bidang keilmuan yang berbeda-beda untuk membahas prasaran-prasaran suatu masalah.
3. Seminar, yaitu pertemuan atau persidangan yang dipimpin Oleh ketua sidang. Syarat ketua sidang adalah seorang pakar atau ahli yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Dalam melaksanakan diskusi di kelas, harus memperhatikan beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut :
1. Seluruh peserta diskusi harus terlibat secara aktif.
2. Pembicaraan atau pembahasan topik tidak boleh didominasi Oleh beberapa orang saja.
3. Harus menjaga dan mematuhi tata tertib dalam diskusi agar setiap peserta diskusi dapat berbicara dan saling mendengarkan.
4. Perdebatan harus diarahkan agartidak keluar dari topik pembicaraan dan menghindari debat kusir.
5. Setiap peserta diberi kepercayaan untuk terlibat dalam diskusi.
6. Setiap peserta harus menjaga etika dan sopan santun khususnya saat menyetujui atau menentang pendapat orang lain.
Manfaat diskusi bagi siswa adalah sebagai berikut :
1. Mempupuk keberanian untuk berpendapat secara bebas dan tanpa tekanan.
2. Mendorong siswa berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif.
3. Menumbuhkan rasa toleransi dan sikap saling menghargai pendapat orang Iain.
4. Melatih siswa untuk berani mempresentasikan pengetahuan yang telah didapatnya.
Thanks for reading & sharing E-LEARNING
0 komentar:
Post a Comment