Home » » Perubahan Sosial

Perubahan Sosial

Posted by E-LEARNING on Wednesday, 8 August 2018

Setiap kelompok masyarakat di manapun mereka berada pasti pernah mengalami perubahan-perubahan. Perubahan itu ada yang mencolok dan ada pula yang kurang mencolok, ada yang berlangsung secara cepat dan ada pula yang lambat, ada yang berpengaruh besar dan ada pula yang kecil. Perubahan-perubahan itu dapat berupa perubahan terhadap nilai dan norma sosial, pola perilaku, organisasi sosial, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Perubahan yang terjadi di dunia ini memang telah berlangsung sejak dahulu kala, hanya saja pada zaman sekarang perubahan tersebut telah berjalan dengan sangat cepat. Bahkan berkat adanya kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, maka pengaruhnyapun telah menjalar secara cepat ke seluruh penjuru dunia.

Pengertian dan Teori Perubahan Sosial
Pengertian perubahan sosial
  • Kingsley Davis mendefnisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
  • Menurut Robert Mac Iver, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
  • Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai sikap dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial merupakan konsep yang mencakup aspek-aspek perubahan kultural, struktural, serta proses dimana suatu perubahan terjadi sebagai penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Perubahan sosial juga bisa terjadi pada berbagai tingkat kehidupan dan menimbulkan ketidakseimbangan dalam sistem yang ada dalam masyarakat.

Teori-Teori Perubahan Sosial
Teori Evolusi, menggambarkan pola pertumbuhan dan perkembangan masyarakat serta kebudayaannya seperti organisme. Berkembang secara perlahan-lahan, mulai dari tahapan yang penting/sederhana, menuju tahapan yang paling sempurna (terspesialisasi). Prosesnya melalui bentuk berikut.
  1. Secara Linier, berupa garis lurus yang menanjak, terjadi secara serempak
  2. Secara multilinier, proses pertumbuhanya tidak serempak, terjadi di banyak wilayah. Masing-masing masyarakat dan kebudayaan manusia berevolusi sendiri-sendiri. Arah perkembangannya juga tidak jelas.
  3. Secara siklus, proses pertumbuhannya mirip yang linier, tetapi bentuknya berputar seperti siklus. Perubahan masyarakat dan kebudayaannya pada suatu tahapan mengalami perkembangan pasang surut.
Teori Fungsional, menyatakan bahwa setiap unsur masyarakat memiliki fungsi yang saling terkait dengan unsur masyarakat lainnya. perubahan pada satu unsur akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada unsur lainnya (faktual:efek domino).
Teori Konflik, dinamika dalam sebuah masyarakat yang mengakibatkan timbulnya berbagai benturan kepentingan. Dalam proses yang berlangsung secara positif akan terjadi perubahan sosial.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
  • Berdasarkan kecepatannya, yaitu evolusi (lambat) dan revolusi (cepat)
  • Berdasarkan dampaknya, yaitu perubahan yang bersifat kecil dan perubahan yang bersifat besar.
  • Berdasarkan manfaatnya, yaitu progress (arah kemajuan) dan regress (arah kemunduran).
  • Berdasarkan perencanaan, yaitu perubahan terencana dan perubahan tidak terencana.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perubahan Sosial
  • Faktor Geografis, Perubahan yang disebabkan oleh alam, contohnya bencana alam atau perubahan cuaca yang ekstrim.
  • Faktor Kependudukan, bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk akan memengaruhi pola kehidupan masyarakat, terutama di bidang sosial ekonominya.
  • Faktor Teknologi dan Industri, ditemukanya teknologi baru dalam bidang pertanian atau dibidang kehidupan lainnya.
  • Faktor Kepemimpinan dan Ideologi Politik, perubahan-perubahan sosial yang ada tidak jarang dikarenakan munculnya seorang tokoh yang mampu menggerakan masyarakat ke arah pembaruan dan perbaikan.
Faktor Pendorong dan Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial
Faktor Pendorong, terdiri dari dua macam, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat (intern) dan luar masyarakat (ekstern).
Faktor Intern
  • Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk
  • Penemuan unsur-unsur budaya baru (inovasi)
  • Terjadinya konflik dalam masyarakat
Faktor Ekstern
  • Perubahan situasi geografis akibat bencana alam
  • Adanya invansi dari negara lain
  • Adanya kontak atau pengaruh budaya asing
Faktor Penghambat
  1. Faktor alam, misalnya letak wilayah yang terisolasi
  2. Faktor kemiskinan, baik struktural maupun kultural
  3. Faktor budaya tradisional, misalnya adat istiadat yang serba kaku dan irasional, berserah kepada takdir dll.
Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat terjadi melalui beberapa proses berikut.
  • Difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya) dari individu kepada individu lain, dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dari pengertian tersebut dapat dibedakan dua macam difusi, yaitu difusi intra masyarakat dan difusi antar masyarakat.
  • Akulturasi adalah adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar secara lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asal.
  • Asimilasi adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang bercampur dengan unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi ke budayaan baru.
  • Akomodasi, yakni suatu proses yang menuju kepada upaya-upaya manusia untuk meredakan pertentangan atau mencapai kestabilan interaksi sosial.
Dampak Perubahan Sosial bagi Kehidupan Masyarakat
Setiap perubahan akan memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat berupa dampak positif ataupun negatif. Dampak positif sering juga disebut sebagai perubahan yang progress, dimana kehidupan masyarakat akan menjadi lebih dinamis dan integratif. Sementara itu yang bersifat negatif bisa juga disebut perubahan regress, yang berakibat pertentangan ke arah disintegratif.
Dampak positif, yang mungkin timbul diantaranya,
  1. Perbaikan di bidang pendidikan
  2. Perubahan di bidang teknologi
  3. Perubahan di bidang industrialisasi
Dampak negatif,
Kondisi disintegratif, perubahan sosial kadang menimbulkan ketidakseimbangan yang disebabkan oleh kesenjangan aspek tertentu dalam masyarakat, yang kemudian memunculkan kondisi disintegrasi struktur masyarakat. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya,
  • Pengaruh perubahan yang terlalu cepat
  • Tidak berfungsinya lembaga-lembaga pemerintahan
  • Kesenjangan dalam pelaksanaan industrialisasi
Kerusuhan-kerusuhan daerah, hal ini terjadi apabila perubahan sosial yang ada tidak diterima oleh masyarakat yang bersangkutan
Penggolonga kerusuhan daerah, diantaranya,
  1. Penyimpangan terhadap ideologi negara,
  2. Bersifat separatisme, yaitu keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI
  3. Bersifat sara (suku, agama, ras, dan antargolongan)
Upaya-upaya menanggulangi dan meminimalisasi kerusuhan daerah
  1. Terhadap pihak-pihak yang melakukan makar (pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah) dan para pelaku anarkis dan kriminal, diberlakukan tindakan hukum yang tegas sesuai dengan hukum perundang-undangan yang berlaku
  2. Dilibatkannya organisasi-organisasi kemasyarakatan setempat, baik yang formal maupun nonformal
  3. Dilaksanakannya program-program pemerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan secara berimbang dan berkeadilan sosial.
  4. Diintensifkannya program-program pembauran dan integrasi nasional secara terarah dan sistematis.
  5. Munculnya paham-paham seperti westernisasi, sekularisme, konsumerisme, hedonism, dll.

Thanks for reading & sharing E-LEARNING

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts