Home » » BAB 2 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN NKRI

BAB 2 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN NKRI

Posted by E-LEARNING on Sunday, 24 February 2019

KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN


TINDAKAN-TINDAKAN HEROIK
1. Perjuangan Fisik Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ancaman terhadap keutuhan NKRI setelah merdeka adalah kedatangan Belanda ke Indonesia. Mereka dating dengan membentuk NICA dengan menumpang dalam AFNEI. Kedatangan belanda dengan menumpang AFNEI mendapat perlawanan dari bangsa Indonesia. Berikut merupakan sebagian perjuangan melawan Belanda secara fisik untuk mempertahankan kemerdekaan.

a) Pertempuran Surabaya Tanggal 10 november 1945
Peristiwa ini diawali dengan kesatangan tentara Inggris di Surabaya yang dipimpin oleh Brigadir mallaby, tanggal 25 oktober 1945. Inggris atas nama sekutu diboncengi oleh NICA. Hal ini menyebabkan gejolak rakyat Indonesia.Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. 
Bentrokan-bentrokan bersenjata di Surabaya memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30. Kematian Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh untuk mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar. Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.
Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. [2]. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. Peristiwa 10 November ini diperingati sebagai hari pahlawan oleh seluruh bangsa Indonesia

b) Perlawanan terhadap agresi militer belanda
Agresi militer I tejadi pasda tanggal 21 Juli 1947. Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan Linggarjati. Tujuan utama agresi Belanda adalah merebut daerah-daerah perkebunan yang kaya dan daerah yang memiliki sumber daya alam, terutama minyak. Republik Indonesia secara resmi mengadukan agresi militer Belanda ke PBB, karena agresi militer tersebut dinilai telah melanggar suatu perjanjian Internasional, yaitu Persetujuan Linggarjati.
Agresi Militer II terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Hal ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara. Pagi hari tanggal 19 Desember 1948, WTM Beel berpidato di radio dan menyatakan, bahwa Belanda tidak lagi terikat dengan Persetujuan Renville. Segera setelah mendengar berita bahwa tentara Belanda telah memulai serangannya, Panglima Besar Soedirman mengeluarkan perintah kilat yang dibacakan di radio tanggal 19 Desember 1948 pukul 08.00. 

c) Perang Gerilya
Perang gerilya artinya perang dengan berpindah pindah tempat. Salah satu perang gerilya dipimpin oleh Jendral Sudirman. Perjalanan bergerilya selama delapan bulan ditempuh kurang lebih 1000 km di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setelah berpindah-pindah dari beberapa desa rombongan Soedirman kembali ke Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949.
Perang gerilya bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 
Menghindari perang terbuka
Menghantam musuh dengan cara tiba-tiba
Menghilang ditengah lebatnya hutan alias kegelapan malam
Menyamar sebagai rakyat biasa.

d) Pertempuran Ambarawa 
Tanggal 20 Oktober 1945 pasukan sekutu di bawah pimpinan BrigJend Bethel mendarat di Semarang. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang di Magelang dan Ambarawa Tawanan yang dibebaskan dipersenjatai oleh NICA. Sekutu meninggalkan Magelang menuju Ambarawa pada tanggal 21 November 1945. 
Para pejuang Indonesia yang dipimpin Letnan Kolonel M. Sarbini mengejar pasukan Sekutu yang mundur ke Ambarawa. Tanggal 20 November-15 Desember 1945 terjadi perang di Ambarawa di bawah komando Mayor Androngi, Mayor Soeharto, dan Mayor Sarjono 
Pimpinan pasukan diambil alih oleh Kolonel Sudirman. Tanggal 12 Desember 1945 pasukan Indonesia melancarkan serangan serentak ke Ambarawa. Tanggal 15 Desember 1945 pasukan Sekutu berhasil dipukul mundur ke Semarang.  Untuk memperingati hari bersejarah itu, maka setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri. Dan di Ambarawa didirikan sebuah monumen yang diberi nama Palagan Ambarawa. 

e) Pertempuran Medan Area 
Tanggal 9 Oktober 1945 Pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Medan (Sumatera Utara). Pasukan Inggris bertugas untuk membebaskan tentara Belanda yang ditawan Jepang. Kelompok tawanan dibentuk menjadi “Medan Batalyon KNIL”. 
Para pemuda dipelopori oleh Achmad Tahir, seorang mantan perwira Tentara Sukarela (Giyugun) membentuk Barisan Pemuda Indonesia mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dan merebut senjata dari tangan tentara Jepang. Tanggal 10 Oktober 1945 dibentuklah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Sumatera Timur yang beranggotakan para pemuda bekas Giyugun dan Heiho Sumatera Timur yang dipimpin oleh Ahmad Tahir. 
Tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden di sebuah hotel di Jalan Bali, Medan.  Seorang anggota NICA menginjak-injak bendera merah putih yang dirampas dari seorang pemuda.   Hotel tersebut dikepung dan diserang oleh para pemuda dan TRI (Tentara Republik Indonesia). Tanggal 1 Desember 1945 pihak Inggris memasang papan-papan pengumuman bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area.” Dengan cara itu, Inggris menetapkan secara sepihat batas-batas kekuasaan mereka. 
Sejak saat itulah dikenal istilah Pertempuran Medan Area. Jenderal T.E.D Kelly kembali mengancam para pemuda agar menyerahkan senjata. Perlawanan terhadap Inggris dan Belanda terus berlanjut sampai Agresi Militer Belanda I pada bulan Juli 1947. 

2. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Jalur Diplomasi
Selain melalui perjuangan fisik, bangsa Indonesia juga berjuang melalui jalur diplomasi. Banyak diplomasi yang dilakukan pahlawan Indonesia dengan Belanda dengan tujuan agar Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai sebuah Negara yang merdeka dan mempunyai kedudukan yang sama dengan Negara lainnya yang sudah merdeka. Diplomasi-diplomasi dengan Belanda tersebut, diantaranya sebagai berikut :

a) Perjanjian Linggarjati
Perjanjian ini dilakukan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat pada tanggal 10-15 November 1946 yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Dalam perjanjian ini, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir dan Belanda diwakili sebuah tim yang bernama Komisi Jenderal yang dipimpin oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J Van Mook. Selain iut, ada juga perwakilan dari Inggris yang bernama Lord Killearn yang bertindak sebagai mediator. Hasil dari perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 dan ditandatangani secara sah oleh kedua Negara pada 25 Maret 1947. Hasil perundingan tersebut terdiri dari 17 pasal, diantaranya sebagai berikut:
1) Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu, Sumatra, Jawa, dan Madura.
2) Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
3) Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
4) Dalam bentuk RIS Indonesia haru sbergabung dengan Commonwealth/ Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.

b) Perjanjian Renville
Perjanjian Renvile terjadi di sebuah kapal perang milik Amerika Serikat yang bernama kapal Renville. Perundingan ini terjadi antara pemerintah Indonesia dengan pihak Belanda, dan Komisi Tiga Negara (Amerika Serikat, Belgia, Australia) sebagai perantaranya. Ketua delegasi Indonesia yaitu Perdana Menteri Amir Syarifuddin. Pihak Belanda menempatkan seorang Indonesia yang bernama Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasinya yang mempunyai sebuah siasat agar tidak ada ikut campurnya Negara lain dalam masalah ini.
Isi perjanjian Renville diantaranya:
1) Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
2) Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni Indonesia Belanda.
3) Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
4) Republik Indonesia menjadi Negara bagian dari Republik Indonesia Serikat.
5) Antara enam bulan sampai satu tahun akan diselenggarakan pemilihan umum untuk membentuk konstituante RIS.
6) Tentang Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik Indonesia.

Perjanjian Renville berhasil ditandatangani oleh kedua belah pihak tanggal 17 Januari 1948. Dengan adanya perjanjian Renville, posisi Indonesia semakin terpojok dan Belanda semakin berkuasa. Pada saat itu, Kabinet Amir Syarifuddin runtuh dan digantikan dengan Kabinet Hatta. Namun, di bawah pemerintahan Hatta, terjadi banyak pemberontakan yang puncaknya adalah Pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, yang dimanfaatkan Belanda untuk melancarkan Agresi Militer II.

c) Perundingan Roem-Royen
Perundingan ini dilakukan di Jakarta pada tanggal 4 April 1949 di bawah pimpinan Merle Cochran, anggota komisi dari Amerika Serikat. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Mohammad Roem. Pada tanggal 7 Mei 1949 berhasil dicapai persetujuan antara pihak Belanda dengan pihak Indonesia. Kemudian disepakati kesanggupan antara kedua belah pihak untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB pada tanggal 28 Januari 1949 dan persetujuan pada tanggal 23 Maret 1949. Pernyataan pemerintah Indonesia dibacakan oleh ketua delegasi Indonesia yang berisi :
1) Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya.
2) Kedua belah pihak bekerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga keamanan serta ketertiban.
3) Belanda turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang bertujuan mempercepat penyerahan kedaulatan lengkap dan tidak bersyarat kepada Negara Repulik Indonesia Serikat.

Pernyataan Delegasi belanda dibacakan oleh Dr. J.H. van Royen yang berisi antara lain sebagai berikut:
1) Pemerintah Belanda menyetujui bahwa pemerintah Republik Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban dalam satu daerah yang meliputi Karesidenan Yogyakarta.
2) Pemerintah Belanda membebaskan secara tidak bersyarat para pemimpin Republik Indonesia dan tahanan politik yang ditawan sejak tanggal 19 desember 1948.
3) Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).
4) Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.

Setelah tercapainya Perundingan Roem-Royen, pemerintah Republik Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakarta pada tanggal 1 Juli 1949. Panglima Besar Jenderal Sudirman tiba di Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949. Setelah pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta, diadakan sidang kabinet pada tanggal 13 Juli 1949. Dalam siding tersebut, Syafruddin Prawiranegara mengembalikan mandate kepada wakil presiden Moh Hatta. Dalam sidang tersebut juga diputuskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX diangkat menjadi menteri pertahanan merangkap koordinator keamanan.

d) Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949 di Den Haag dan berhasil mengakhiri konfrontasi fisik antara Indonesia dengan Belanda. Hasil konferensi tersebut yang utama adalah “pengakuan dan penyerahan” kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Indonesia yang disepakati akan disusun dalam struktur ketatanegaraan yang berbentuk Negara federal, yaitu Republik Indonesia Serikat. Selain itu, terdapat empat hal penting lainnya yang menjadi isi kesepakatan dalam KMB, yaitu:
1) Pembentukan Uni Belanda – Republik Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Ratu Belanda secara simbolis.
2) Soekarno dan Moh. Hatta akan menjabat sebagai presiden dan wakil presiden republik Indonesia Serikat untuk periode 1949-1950, dengan Moh. Hatta merangkap sebagai perdana menteri.
3) Irian Barat masih sikuasai Belanda dan tidak dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat sampai dilakukan perundingan lebih lanjut.
4) Pemerintah Indonesia harus menanggung hutang negeri Hindia Belanda sebesar 4,3 miliar gulden.

Meskipun Indonesia sudah merdeka dan terlepas dari cengkeraman Belnda, namun bentuk Negara federal, yaitu Republik Indonesia Serikat adalah produk rekayasa van Mook yang suatu saat dapat dijadikan strategi untuk merebut kembali Indonesia melalui politik devide et impera.

ANCAMAN TERHADAP KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negri maupun luar negri yang dinilai membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan segenap bangsa. 

1. Ancaman  dari  Dalam Negeri
Ancaman dari dalam negeri merupakan usaha yang     membahayakan di dalam negeri.Potensian caman yang dihadapi NKRI dari dalam negeri,antara lain sebagai berikut:
a) Dengan munculnya pemikiran federalism di benak banyak orang.
b) Gagasan memperluas daerah otonomi khususnya tanpa alasan yang jelas.
c) Makar atau penggulinganpemerintah yang sah dan konstitusional.
d) Potensi konflik antar kelompok atau golongan baik perbedaan pendapat dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA.
e) Kesenjangan ekonomi, pemerataan pendapat yang tidak adil antarkelompok dan antardaerah
f) Pennyalahgunaan narkoba, pornografi, dan porno aksi , pergaulan bebas, tawuran, dan lain-lain

2. Ancaman dari Luar Negeri
Ancaman dariluarnegri yang harus diwaspadai adalah ancaman nonmiliter. Potensi ancaman dari luar lebih berbentuk ancaman nonmiliter yaitu ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, dan social budaya.
a) Ancaman terhadap ideologi adalah ancaman terhadap dasar Negara dan ideology Negara (PANCASILA). Ancamanterhadapideologiterjadikarenamasuknya ideology lain sepertiliberalisme, komunisme, dan beberapa decade terakhir muncul ideologi yang berbasis. Contoh: sikap individualis yang merupakan perwujudan liberalisme.
b) Ancaman terhadap politik ditunjukan dengan ikut campurnya Negara lain dalam urusan atau permasalahan di Indonesia seperti HAM, hukum, Pemilu, dan lain-lain. Contoh: Bentrok akibat pemilu, unjuk rasa yang berakhir rusuh termasuk akibat dari pengaruh negative ideoogi liberal.
c) Ancaman terhadap ekonomi bisa dilihat dari semakin bebasnya produk luar negeri masuk kedalam negeri, investasi asing, dan perusahaan asing yang dapat mengancam ekonomi nasional. Contoh: sikap yang lebih menyukai produk luar negeri.
d) Ancaman terhadap sosial budaya dilakukan dengan menghancurkan moral dan budaya bangsa. Ancaman tesebut dapat melalui  disinformasi, propaganda, peredaran film porno, dan sebagainya.
e) Adapun ancaman militer antara lain: pelanggaran wilayah kapal atau pesawat militer dari negara lain, peredaran narkoba internasional, munculnya kelompok atau organisasi Negara asing, dan masih banyak lagi.

SEMANGAT KEBANGSAAN DALAM MEMPERTAHANKAN DAN MENGISI KEMERDEKAAN NEGARA KESATUAN REEPUBLIK IINDONESIA
1. Makna Nasionalisme
Nasionalisme adalah sikap mencintai/kesetiaan tertinggi terhadap bangsa dan negara (rela berkorban demi bangsa). Perilaku yang dapat ita lakukan untuk membin nasionalisme, diantaranya:
a) Mengembangkan kesamaan diantara suku suku bangsa indonesia.
b) Mengembangkan sikap toleransi.

Adapun hal hal yang dapat menimbulkan perpecahan, dan harus kita hindari:
c) Sukuisme, sikap yang menganggap sukunya sendiri yang paling baik
d) Chauvanisme, yaitu sikap yang hanya mengunggulkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.
e) Ekstremisme, sikap keras memperthankan pendirian, walaupun melanggar berbagai aturan.
f) Provinsilisme, sikap yang selalu berkutat dengan kepentingan provinsi sendiri tanpa memperdulikan kepentingan bangsa yang lebih besar.

Pengertian Nasinalisme Menurut Beberapa Ahli
1) Ir. Soerkano  Pilar kekuatan bangsa-bangsa yang terjajah untuk memperoleh kemerdekaan.
2) Anderson  Pengertian Nasionalisme adalah kekuatan dan kontinuitas dari sentimen nasional dengan mementingkan nation
3) Lothrop Stoddard  Nasionalisme sebagai gejala Pengertian Nasionalisme psikologis yang mengatakan bahwa pengertian nasionalisme adalah suatu keadaan jiwa atau suatu kepercayaan yang dianut oleh sejumlah besar manusia sehingga mereka membentuk suatu kebangsaan.
4) Joseph Ernest Rehan  Kemauan untuk bersatu tanpa paksaan dalam semangat persamaan dan kewarganegaraan

Bentuk-Bentuk Nasionalisme
a) Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil)
Nasionalisme yang terjadi dimana negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi aktif rakyatnya. Keanggotaan suatu bangsa bersifat sukarela. Bentuk nasionalisme dibangun pertama-tama oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan tulisannya. Di antara tulisannya yang terkenal adalah buku yang berjudul Du Contract Social (kontrak sosial).

b) Nasionalisme etnis atau etnonasionalisme
Nasionalisme yang terjadi dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Keanggotan suatu bangsa bersifat secara turun temurun. Seperti joko merupakan orang dari Jawa karena orang tua dan nenek moyangnya berasal dari suku Jawa. Joko menggunakan bahasa Jawa karena bahasa itu alat pemersatu budaya bangsa.

c) Nasionalisme romantik
Bentuk nasionalisme etnis di mana negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah (organik) dan merupakan ekspresi dari bangsa atau ras. Nasionalisme romantik menitikberatkan pada budaya etnis yang sesuai dengan idealisme romantik. Contohnya adalah cerita rakyat (folklore) “Grimm Bersaudara” yang diambil dari tulisan Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.
Nasionalisme budaya, adalah nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun temurun misalnya warna kulit atau ras atau bahasa. Contohnya adalah rakyat cina yang menganggap negara berdasarkan budaya bersama. Unsur ras telah dikesampingkan sehingga golongan minoritas telah dianggap sebagai rakyat Cina kesediaan Dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Cina juga membuktikan keutuhan budaya Cina.

d) Nasionalisme kenegaraan 
Merupakan variasi nasionalisme kewarganegaraan, yang sering dikombinasikan dengan nasionalisme etnis. Dalam nasionalisme kenegaraan, bangsa adalah suatu komunitas yang memberikan kontribus terhadap pemeliharaan dan kekuatan negara. Contoh nasionalisme kenegaraan adalah fasisme italia yang menganut slogan Mussolini: Tutto nello stato, niente al di fuori dello stato, nulla contro lo stato (semuanya di dalam negara, tidak ada satupun yang di luar negara, tidak ada satupun yang menentang negara). Tidaklah mengherankan jika nasionalisme ini bertentangan dengan cita-cita kebebasan individual dan prinsip demokrasi liberal.

e) Nasionalisme agama
Nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Seperti semangat nasionalisme di Irlandia yang bersumber dari agama Hindu. Namun demikian, bagi kebanyakan kelompok nasionalis. agama hanya merupakan simbol dan bukanlah motivasi utama.

2. Berperilaku nasionalisme dan Patriotik dalam Mengisi dan Mempertahankan Kemerdekaan NKRI
Nasionalisme dan patriotisme bukan hanya sekedar cinta tanah air tetapi juga cinta dengan bangsa dan negara. Pada saat ini nilai nasionalisme dan patriotisme tidak ditampilkan melalui perang fisik,akan tetapi dalam upaya untuk mempertahankan jati diri bangsa dalam era persaingan dan kompetisi yang semakin mengglobal sehingga Indonesia dapat teruseksis sebagai negara yang beradab. Salah satu yang harus kita laksanakan pasa saat ini adalah berjuang mengeluarkan bangsa dan negara kita dari belenggu kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
Nilai-nilai patriotisme dapat kita tampilkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga,sekolah,masyarakat,maupun bangsa negara. Berikut ini contoh perilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotisme.

a) Dalam kehidupan keluarga, dapat dilakukan melalui kegiatan:
1) Menonton film-film perjuangan yang diputar di televisi,
2) Membaca buku-buku yang bertemakan perjuangan, 
3) Mengibarkan bendera merah putih pada hari hari besar nasional dengan baik dan besar,
4) Melestarikan ketentraman  keluarga,
5) Membantu meringankan beban keluarga.

b) Dalam kehidupan sekolah, dapat dilakukan melalui kegiatan :
1) Melaksanakan upacar di lingkungan sekolah secara khidmat,
2) Menghayati dan memahami makna lagu-lagu perjuangan,
3) Menghubungkan setiap materi pembelajaran dengan nilai-nilai kepahlawan,
4) Belajar dengan sungguh sungguh,
5) Menghindari tawuran pelajar,
6) Menjaga kebersihan dan ketertiban sekolah,
7) Menjaga nama baik sekolah
8) Baik terhadap guru, karyawan maupun teman

c) Dalam kehidupan bermasyarakat, dapat dilakukan melalui kegiatan :
1) Melaksanakan upacara hari-hari besar nasional,
2) Mengamalkan sikap kesetiakawanan nasionalisme dilingkungan sekitar,
3) Memelihara kerukunan dengan sesama warga masyarakat,
4) kerja bakti memajukan daerahnya,
5) Mendorong masyarakat melalui penyuluhan tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat,
6) Menjaga nama baik masyarakat dengan tidak melakukan tindakan tercela,
7) Aktif dalam kegiatan desa

d) Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita dapat mengamalkan nilai patriotisme dan nasionalisme dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial budaya dan hamkan. Berikut contoh perilaku yang menggambarkan sikap patriotisme :
1) Dalam bidang politik, diantaranya :
a) Senantiasa memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan agar bangsa indonesia menjadi bangsa yang kokoh,kuat dan tangguh,
b) Melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar NKRI tahun 1945,
c) Mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintah.

2) Dalam bidang ekonomi, diantaranya :
a) Mencintai dan memakai produk dalam negeri,
b) Mengembangkan koperasi sebagai usaha bersama yang berarsaskan kekeluargaan,
c) Tidak melakukan politik monopoli,
d) Tidak menimbun barang untuk kepentingan pribadi yangmerugikan orang lain,
e) Mengembangkan kegiatan usaha produktif,
f) Meningkatkan kemampuan manajemen,
g) Meningkatkan kemampuan kepemimpinan.

3) Dalam bidang hukum, diantaranya :
a) Berusaha mematuhi hukum yang berlaku dimasyarakat,
b) Berusaha menaati norma-norma yang ada didalam kehidupan masyarakat,
c) Menjunjung tinggi asa praduga tak bersalah,
d) Tidak main hakim sendiri,
e) Saling menyadarkan apabila ada yang melakukan kesalahan yang melanggar hukum,
f) Berani dan wajib menjadi saksi di pengadilan demi menjunjung tinggi kebenaran,
g) Berani melaporkan kepada pihak yang berwajib saat ada yang melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

4) Dalam bidang sosial budaya, diantaranya :
a) Menjaga kelestarian kebudayaan daerah,
b) Membantu dan menolong orang yang tertimpa musibah,
c) Meningkatkan pelayanan umum yang adil dan merata,
d) Menjaga kebersihan dan keindahan sarana umum,
e) Menolak masuknya pengaruh dari budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,
f) Menyaring masuknya budaya asing yang tidak jelas manfaatnya,
g) Menerima pengaruh budaya asing yang dapat memajukan dan mengembangkan kebudayaan nasionalisme.

5) Dalam bidang hankam (pertahanan dan keamanan), diantaranya :
a) Menolak paham komunisme dan athiesme,
b) Membantu aparat dalam menjaga keamanan,
c) Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,
d) Melaporkan hal-hal yang membahayakan masyarakat kepada kepolisian setempat.

Thanks for reading & sharing E-LEARNING

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts