PENGERTIAN SEJARAH
Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman, Geschichte yaitu sesuatu yang telah terjadi.
Beberapa definisi sejarah menurut para ahli :
- JV. Briche, sejarah adalah : “ It is the record of what man has thought, said and done “.
- Patrick Gardiner, mengatakan : “ History is the study of what human beings have done“.
- Moh. Yamin, mengatakan bahwa : sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan.
- Koentowidjojo : Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu tentang apa yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami manusia
- Sartono Kartidirdjo : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau
- Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau
Kesimpulan : Sejarah merupakan rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut kehidupan manusia setelah mengenal tulisan, sedangkan Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia pada masa lampau setelah mengenal tulisan.
SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU DAN SENI
Sejarah sebagai peristiwa (history as event) berarti bahwa kejadian itu pernah ada dan benar-benar terjadi serta bisa dibuktikan secara ilmiah. Sejarah sebagai peristiwa tidak mungkin terjadi lagi secara persis. Contoh: peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945
Ciri-ciri sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut :
- ABADI (Immortal) Karena sebuah peristiwa sejarah tidak berubah-ubah ataupun diubah. Oleh karena itu peristiwa tersebutakan dikenang sepanjang masa.
- UNIK (Unique) Karena sebuah peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak bisa diulang sama persis.
- PENTING (Important) Karena peristiwa tersebut mempunyai arti penting bagi seseorang maupun kehidupan orang banyak.
APAKAH SEMUA PERISTIWA BISA DISEBUT SEJARAH ???
Sebuah peristiwa bisa disebut SEJARAH jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Berhubungan dengan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun kelompok
- Memperhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan dimana)
- Dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain, misal peristiwa ekonomi yang terjadi karena disebabkan oleh aspek politik, dll
- Adanya hubungan sebab-akibat dari peristiwa tersebut
- Merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan
Sejarah sebagai kisah (history as narrative), adalah peristiwa yang telah melalui tahap rekonstruksi sehingga terwujud dalam sebuah buku atau tulisan sejarah. Contoh : buku sejarah yang dipakai siswa sekolah.
Untuk menuliskan kembali masa lampau, ilmu sejarah membutuhkan ilmu-ilmu bantu sebagai berikut :
- Paleografi : mempelajari teknik pembacaan naskah kuno
- Ikonografi : mempelajari teknik penafsiran makna arca
- Numismatik : mempelajari teknik penafsiran makna uang logam
- Bibliografi : mempelajari teknik penyusunan buku pustaka
- Epigrafi : mempelajari teknik penafsiran makna prasasti
- Genealogi : mempelajari teknik pembacaan silsilah
Sejarah sebagai ilmu (history as science), karena sejarah memiliki syarat-syarat kelimuan. Menurut Kuntowidjojo, karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah sebagai berikut :
- Bersifat Empiris. Sejarah berasal dari pengalaman manusia. Tanpa ada pengalaman manusia, sejarah tidak akan pernah ada karena tidak ada yang terekam dalam dokumen.
- Memiliki Objek. Objek penelitian dan kajian sejarah berupa perubahan atau perkembangan aktivitas manusia dalam dimensi waktu (masa lampau). Apa bedanya dengan ilmu yang lain? Sejarah bersifat diakronis atau memanjang dalam waktu dan lebih menyempit dalam ruang. Sedangkan ilmu lain bersifat sinkronik atau melebar dan memanjang dalam ruang.
- Memiliki Teori. Teori dalam sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Teori merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa
- Memiliki Metode. Metode sejarah adalah suatu sistem untuk menggarap sumber atau data sejarah, mulai dari penelitian sampai penulisan.
- Mempunyai Generalisasi. Studi dari suatu ilmu selalu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut menjadi kesimpulan umum atau generalisasi. Dengan demikian, generalisasi merupakan suatu kesimpulan umum dari pengamatan dan pemahaman penulis.
Sejarah sebagai seni (history as art), berhubungan dengan cara merekonstruksi dan penulisan sejarah. Seni dibutuhkan untuk memperindah penuturan/pengisahan suatu cerita sehingga sebuah kisah sejarah tidak kaku dengan data-data semata. Sejarah dikatakan sebagai seni karena seorang sejarawan membutuhkan :
- INTUISI yaitu kemampuan untuk mengetahui dan memahami sesuatu secara langsung mengenai suatu topik yang sedang diteliti.
- IMAJINASI, diperlukan oleh sejarawan untuk membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, serta apa yang akan terjadi. Sejarawan dituntut untuk bisa membayangkan situasi yyang kondisi pada masa lampau yang kemudian dituangkan dalam penulisan sejarah.
- EMOSI, Sejarawan juga dituntut untuk dapat mengolah unsur emosionalnya. Tujuannya untuk menumbuhkan rasa empati.
- GAYA BAHASA merupakan ciri khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan.
UNSUR-UNSUR SEJARAH
- Manusia adalah pelaku dalam peristiwa sosial dan peristiwa sejarah.
- Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa, alam maupun sosial dan peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.
- Waktu memiliki 2 makna : Makna denotatif merupakan satu kesatuan (detik, menit, jam, dsb), Makna Konotatif adalah waktu sebagai konsep.
PERKEMBANGAN: Berkembang sesuai dengan kondisi sebelumnya.
KESINAMBUNGAN: Pewarisan kondisi yang dianggap baik oleh masyarakat (kontinuitas).
PENGULANGAN: Fenomena yang terjadi dapat berulang. Sejarah adalah ilmu yang uni karena hanya sekali terjadi. Untuk itu, pengulangan di sini dimaksudkan untuk pengulangan fenomena peristiwanya dengan tokoh, waktu, atau tempatnya yang berbeda.
PERUBAHAN: Membentuk praktik baru yang berbeda dari sebelumnya. Berdasarkan sifatnya, ada perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan.
PERIODISASI: penentuan pemenggalan kurun waktu yang akan diteliti dan didasarkan pada alasan-alasan tertentu yang rasionall dan ilmiah yang erat kaitannya dengan permasalahan yang hendak diteliti. Periodisasi Sejarah Indonesia yang lazim dipakai adalah :
- Jaman Prasejarah, membicarakan kehidupan manusia purba sebelum adanya tulisan.
- Jaman Kuno, membicarakan masa perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha.
- Jaman modern, yang berlangsung sejak masa perkembangan islam di Indonesia hingga kini.
KRONOLOGI: urutan waktu yang tersusun sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
Dengan demikian ketiganya merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya.
PERAN MANUSIA DALAM SEJARAH
Sejarah hanya milik makhluk yang memiliki akal budi atau kesadaran, yaitu manusia
- Manusia hidup dan berkreativitas dalam ruang dan waktu
- Manusia hidup dalam perubahan dan keberlanjutan
- Kehidupan manusia masa kini merupakan akibat dari perubahan di masa lalu
KEGUNAAN SEJARAH
Secara sederhana, Louis Gotschalk membagi kegunaan sejarah dalam 4 bagian yaitu Rekreatif, Inspiratif, Instruktif, dan Edukatif
MANFAAT MEMPELAJARI SEJARAH
- Sebagai Panduan Moral dan Politik
- Sarana Mengenal Lebih Dekat Bangsa Sendiri dan Lainnya
- Memperkokoh Identitas Bangsa
- Latihan Berfikir Menyeluruh (Holistik) dan Multiperspektif
- Melatih Berpikir Diakronik dan Sinkronik
Thanks for reading & sharing E-LEARNING
0 komentar:
Post a Comment