Home » » BAB 1 SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU [KTSP]

BAB 1 SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU [KTSP]

Posted by E-LEARNING on Thursday 23 February 2017

Apakah yang membedakan pengetahuan dan ilmu pengetahuan?
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Contohnya : kelaparan, kedinginan, kekeringan dan kebanjiran.
2. Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.

Berikut skema syarat pengetahuan bisa disebut sebagai ilmu pengetahuan:




Sekilas sejarah munculnya ilmu pengetahuan sosiologi:
1. Perkembangan Awal, Para pemikir Yunani kuno beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja (abad ke-5-abad ke-14 M).
2. Abad reinessance/kegelapan: ilmu pengetahuan masih didominasi oleh doktrin agama.
3. Abad aufklarung/pencerahan: Rintisan Kelahiran Sosiologi, Abad ini ditandai dengan beragam penemuan dibidang ilmu pengetahuan.
4. Abad revolusi: Pemicu Lahirnya Sosiologi, Terjadi perubahan revolusioner sepanjang abad ke-18 M. Muncul kesadaran akan HAM yang mengaibatkan terjadinya Revolusi Perancis.
5. Kelahiran Sosiologi, sejumlah ilmuwan menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Sosiologi dicetuskan pertamakali oleh Auguste Comte sebagai ilmu positif tentang masyarakat dengan pendekatan makro
6. Kelahiran Sosiologi Modern, Sosiologi lahir di Eropa namun berkembang pesat di Amerika, Imigrasi di Amerika mengakibatkan banyak perubahan, Ilmuwan mempelajari fakta sosial dengan pendekatan baru, pendekatan makro.

Sosiologi berasal dari bahasa latin, socius (teman) dan logos (pembicaraan). Secara harfah, sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari atau menempatkan masyarakat sebagai objek studinya. Caranya adalah dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Ruang lingkup sosiologi meliputi fakta sosial (Emile Durkheim), tindakan sosial (Max Weber), khayalan sosial (Peter L.Berger), dan realitas sosial.

Sebagai disiplin ilmu, sosiologi memiliki sifat, hakekat serta ciri-ciri utama sebagai berikut.
Sifat dan hakekat
1. Termasuk ilmu sosial. 
2. Bersifat kategoris, membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan apa yang seharusnya terjadi.
3. Merupakan ilmu pengetahuan murni, bukan terapan.
4. Bersifat abstrak, memperhatikan pola dan peristiwa yang terjadi di masyarakat.
5. Bertujuan menghasilkan beragam pengertian dan pola-pola umum.
6. Merupakan ilmu pengetahuan yang rasional.
7. Merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, bukan khusus.

Ciri utama
1. Empiris, didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat, sehingga hasilnya tidak spekulatif.
2. Teoritis, berusaha menyusun abstraksi dan hasil-hasil observasi.
3. Kumulatif, artinya teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada.
4. Non-etis, yakni yang dipermasahkan bukan baik-buruknya fakta tertentu, melainkan bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Ada beragam metode yang sering digunakan dalam penelitian sosiologi.
a. Metode Kualitatif à metode analisis yang memakai bahan/data/informasi yang sukar diukur dengan angka/ukuran eksak,tetapi lebih bersifat deskriptif.
1) Metode Histories: metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
2) Metode Komparatif: metode pengamatan dengan cara membandingkan antara berbagai masyarakat dan bidangnya untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan sebagai petunjuk dalam suatu masyarakat.
3) Metode Studi Kasus: metode analisis yang memfokuskan diri untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata (kasus) dalam kehidupan masyarakat.
4) Metode Eksperimen: suatu cara untuk mengetahui pengaruh perubahan pola kehidupan masyarakat melalui percobaan-percobaan pada kelompok sosial tertentu dan kelompok lain sebagai pengendali.
5) Metode Filosofis: mengatasi masalah sosial melalui perenungan dan pemikiran yang mendalam, terarah, dan mendasar yang bertumpu pada akar budaya masyarakat.

b. Metode Kuantitatif à metode analisis yang memakai angka/ukuran eksak, melalui pengolahan data, dan pengorganisasian data. Data berupa angka dan mudah diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori.

Fungsi Sosiologi bagi kehidupan sosial:
a. Dalam bidang perencanaan sosial
1) Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat.
2) Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas obyektifitas.
3) Dapat digunakan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaannya.
4) Sosiologi memahami hubungan manusia dengan alam, hubungan antar golongan, proses perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat.

b. Dalam bidang penelitian sosial
1) Untuk memahami symbol-simbol kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai penelitian empiris.
2) Pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
3) Kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku masyarakat atas sebab-sebab tertentu.

c. Dalam bidang pembangunan
d. Pemecahan masalah/solusi masalah sosial

Masalah sosial ditinjau dari faktor pendorongnya:
a. Masalah sosial karena faktor ekonomi, menunjukkan ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sendiri secara layak. Contoh: kemiskinan, pengangguran, anak jalanan.
b. Masalah sosial karena faktor biologis menunjukkan adanya ketidaksesuaian keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat. Contoh: penyakit menular, virus baru, makanan beracun.
c. Masalah sosial karena faktor psikologis. Contoh: penyakit saraf, gila, bunuh diri.
d. Masalah sosial karena faktor sosial terjadi akibat nilai dan norma tidak diakomodasikan dalam setiap perilaku individu. Contoh: kriminalitas, pelecehan seksual, korupsi, teroris.
e. Masalah sosial karena karena faktor budaya, disebabkan ketidaksesuaian pelaksanaan nilai, norma dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat yang heterogen. Contoh: konflik antar etnik, diskriminasi gender, pengakuan hak milik kebudayaan lintas negara.

Jenis masalah sosial:
a. Kemiskinan
b. Kejahatan
c. Disorganisasi keluarga
d. Peperangan
e. Pelanggaran norma
f. Masalah remaja
g. Masalah seksual
h. Masalah kependudukan

Pemecahan masalah sosial dapat diatasi melalui cara sebagai berikut:
a. Meningkatkan pemerataan pembangunan
b. Menyediakan modal usaha
c. Meningkatkan kesadaran sosial
d. Menyosialisasikan nilai dan norma sosial
e. Mempertegas sanksi bagi pelanggar norma

Thanks for reading & sharing E-LEARNING

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts