Home » » Kelompok Sosial Dalam Masyarakat

Kelompok Sosial Dalam Masyarakat

Posted by E-LEARNING on Monday 7 August 2017

Suatu kelompok pada hakikatnya merupakan individu-individu yang saling berhubungan, saling memperhatikan, dan sadar akan adanya suatu kemanfaatan bersama. Ciri esensial kelompok adalah anggota-anggotanya mempunyai sesuatu yang dianggap sebagai milik bersama. Mereka menyadari bahwa apa yang dimiliki bersama mengakibatkan adanya perbedaan dengan kelompok lain. Dengan demikian, pengelompokan manusia ke dalam wadah-wadah tertentu yang merupakan bentuk-bentuk kehidupan bersama (kelompok sosial) senantiasa dilandaskan pada kriteria-kriteria tertentu yang menjadi milik dan tujuan bersama seperti usia, jenis kelamin, partai politik, latar belakang pendidikan, suku bangsa, agama, dan seterusnya. Oleh karena itu, akan terbentuk berbagai macam kelompok sosial dalam kehidupan manusia sebagai suatu masyarakat yang majemuk.

Hakikat Kelompok Sosial
Setiap mahkluk hidup pasti cenderung untuk hidup berkelompok, saling berinteraksi dan melakukan kerjasama dalam kehidupannya. Bukan hanya manusia saja, melainkan  juga  banyak  jenis  mahkluk  lain yang  hidup  bersama  dengan  individu-individu  sejenisnya  dalam  sebuha  kelompok.
Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa ciri khas kehidupan berkelompok yaitu:
  • Pembagian kerja yang  tetap  antara berbagai  macam  subkesatuan  atau  golongan  individu  dalam  kelompok  untuk melaksanakan  berbagai  macam  fungsi  hidup,
  • Ketergantungan individu  kepada individu  lain dalam kelompok  sebagai akibat dari pembagian kerja  tadi,
  • Kerjasama antar individu yang disebabkan karena  sifat ketergantungan  tadi,
  • Komunikasi antar individu yang  diperlukan  guna  melaksanakan  kerjasama  tadi,
  • Diskriminasi yang diadakan antara individu-individu warga kelompok dan individu-individu dari luarnya.
Berikut ini konsep kelompok social dari para ahli
  1. Paul B. Horton, kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota).
  2. Roland L. Warren, satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya secara keseluruhan.
  3. Mayor Polak, kelompok merupakan sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.
  4. Wila Huky, kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
  5. Mac Iver dan Charles H. Page, kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.
  6. Robert K. Merton, kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
  7. Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, antaranggotanya saling berhubungan, saling memengaruhi dan memiliki kesadaran untuk saling menolong.
Dengan demikian, kelompok sosial dapat diartikan sebagai kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Syarat dan ciri kelompok sosial menurut Robert K. Merton ada tiga kriteria suatu kelompok :
  • Memiliki pola interaksi
  • Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
  • Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan berikut.
  • Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
  • Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu.
  • Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama, dan lain-lain
  • Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama
  • Bersistem dan berproses
Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Menurut Bierstedt ada empat jenis kelompok, yaitu sebagai berikut.
  • Kelompok statistik (statistical group). Contohnya, pengelompokan penduduk berdasarkan usia, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan sebagainya.
  • Kelompok kemasyarakatan (societal group). Contohnya, kelompok berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), kelompok orang-orang miskin dan kaya, dan sebagainya.
  • Kelompok sosial (social group). Contohnya, kelompok teman, kelompok kerabat, dan kelompok-kelompok pada masyarakat tradisional seperti kesenian, olahraga, keagamaan atau majelis ta’lim.
  • Kelompok asosiasi (associational group). Contohnya, sekolah, organisasi politik, Persatuan Guru Republik Indonesia, ikatan alumni suatu sekolah atau perguruan tinggi.
Kelompok tidak teratur
  • Kerumunan (Crowd) adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi di antara mereka tidak berhubungan secara tetap.
  1. Formal audience. Contohnya, penonton film, orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan.
  2. Expressive group. Contohnya, orang yang berpesta atau berdansa.
  3. Inconvenient aggregations. Contohnya, orang-orang yang antre untuk membeli karcis, orang-orang yang menunggu bus, dan sebagainya.
  4. Panic crowds. Contohnya orang-orang berlarian panik berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya Tsunami.
  5. Spectator crowds. Contohnya, kerumunan yang menyaksikan suatu kecelakaan atau musibah bencana alam.
  6. Acting mobs. Contohnya, gerombolan pedagang kaki lima mengamuk dan merusak fasilitas umum karena dilarang berjualan di suatu tempat yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas.
  7. Immoral crowds. Contohnya, kumpulan orang yang sedang mabuk.
  • Publik adalah kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng. Contohnya, pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus atau gosip, surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya.
  • Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern. Oleh karena itu, pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada umumnya bertempat tinggal di perkotaan. Ciri massa yang menonjol adalah suatu kumpulan orang yang heterogen sehingga identitasnya sulit diketahui. Keanekaragaman massa tampak dari diferensiasi status sosial, taraf hidup, pendidikan, keturunan, pekerjaan, dan agama.
Kelompok teratur, terdiri dari:
Kelompok sosial berdasarkan Solidaritas Antara Anggotanya (Emile Durkheim)
  1. Kelompok dengan solidaritas mekanik, yakni masyarakat yang masih sederhana dan diikat  oleh  kesadaran  kolektif  serta  belum  mengenal  adanya  pembagian kerja  atau  spesialisasi  diantara  para   Hukum  yang  berlaku  adalah hukum adat.
  2. Kelompok dengan  solidaritas  organic,  yakni masyarakat  yang  sudah  kompleks dan  telah mengenal  pembagian  kerja  secara  teratur  diantara  para  Hukum yang berlaku adalah hukum negara.
Kelompok sosial berdasarkan Erat Longgarnya  Ikatan Dalam  Kelompok (Ferdinand Tonnies)
  1. Gemeinschaft (Paguyuban) yakni kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim
  2. Gesellschaft (Patembayan) yakni kehidupan public yang bersifat sementara dan semu
Kelompok sosial berdasarkan Identitas Diri (G. Sumner)
  1. In-Group yakni  kelompok  yang  terbentuk  karena  adanya  kesamaan  diantara anggotanya
  2. Out-Group yakni  terbentuk  karena  adanya  rasa  benci  dan  permusuhan  antar kelompok
Kelompok sosial berdasarkan Hubungan Di Antara Para Anggotanya (Charles H. Colley dan Ellsworth Farris)
  1. Kelompok Primer,  yakni  kelompok  sosial yang  memiliki  hubungan  saling mengenal dan memiliki perasaan kebersamaan
  2. Kelompok Sekunder,  yakni  kelompok  sosial  yang  terbentuk  karena  adanya kepentingan  yang  sama  sehingga  kerjasama  didasarkan  pada  hitungan  untung rugi
Kelompok sosial berdasarkan Sistem Hubungan
  1. Kelompok Formal,  yakni  kelompok  yang  memiliki  system  hubungan  yang sengaja  diciptakan  sehingga  unsure-unsur  dalam  suatu  organisasi  merupakan bagian-bagian fungsional yang berhubungan
  2. Kelompok Informal  yakni  kelompok  yang memiliki  hubungan  secara  pribadi, bersifat erat dan intim
Kelompok sosial berdasarkan Kepentingan
  1. Kelompok okupasional adalah kelompok yang terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok okupasional biasa terdapat pada masyarakat heterogen. Pada masyarakat ini berkembang sistem pembagian kerja yang semakin didasarkan pada pengkhususan atau spesialisasi.
  2. Kelompok volunter yakni mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang daya jangkaunya semakin luas.
Kelompok sosial berdasarkan Keanggotaannya
  1. Membership group adalah kelompok yang menunjukkan seseorang secara resmi dan secara fisik menjadi anggota.
  2. Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya
Kelompok sosial berdasarkan Bentuknya (Soerjono Soekanto)
  1. Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota, menurut Simmel bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari satu orang sebagai focus hubungan sosial dinamakan monad, berkembang menjadi dua disebut dyad dan triad.
  2. Berdasarkan derajat interaksi sosial, berdasarkan derajat interaksi sosial terdiri dari kelompok-kelompok yang anggotanya saling mengenal (face to face grouping) dan kelompok-kelompok yang anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat.
  3. Berdasarkan kepentingan dan wilayah
  4. Berdasarkan derajat organisasi
  5. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, terdapat in-group dan out-group
  6. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, dapat dibedakan menjadi kelompok primer dan sekunder. Dalam konteks Indonesia kedua kelompok tersebut tercermin dalam paguyuban dan patembayan.
  • Paguyuban, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal. Contohnya, keluarga, kekerabatan, antar tetangga pada masyarakat tradisional atau pada masyarakat pedesaan. Ciri-ciri paguyuban, intim, privat, ekslusif
  • Patembayan, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana diantara anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu yang relative pendek. Contohnya, hubungan dalam dunia industry atau organisasi politik.
Hubungan Antarkelompok dalam Masyarakat
Dimensi Hubungan Antarkelompok
Menurut Kinloch, hubungan antarkelompok memiliki beberapa kriteria sebagai berikut.
  • Kriteria fisiologis, didasarkan pada persamaan jenis kelamin, usia, dan ras
  • Kriteria kebudayaan, diikat oleh persamaan budaya, seperti kelompok etnik suku bangsa, ataupun persamaan agama
  • Kriteria ekonomi, dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi dan yang tidak
  • Kriteria perilaku, didasarkan pada cacat fisik, cacat mental, dan penyimpangan terhadap aturan masyarakat
Dalam hubungan antar kelompok terdapat empat dimensi;
  • Dimensi sejarah, diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antarkelompok. Hal tersebut terkait dengan timbulnya stratifikasi etnik, stratifikasi jenis kelamin, dan stratifikasi usia
  • Dimensi sikap, timbulnya prasangka (prejudice) atau stereotip
  • Dimensi institusi, dapat berupa institusi politik dan ekonomi
  • Dimensi gerakan sosial, baik diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh mereka yang ingin mempertahankan keadaan yang sudah ada.
Dinamika Kelompok Sosial
Dinamika kelompok social adalah proses perubahan dan perkembangan akibat adanya interaksi dan saling ketergantungan (interdependensi), baik antar anggota kelompok maupun antara anggota suatu kelompok dengan kelompok lain. Dinamika kelompok memiliki beberapa aspek diantaranya yaitu kohesi atau persatuan, motif atau dorongan, struktur, pimpinan, dan perkembangan kelompok.
Faktor-faktor Pendorong Dinamika Kelompok Sosial
Faktor dari luar (ekstern)
  1. Perubahan situasi sosial
  2. Perubahan situasi ekonomi
  3. Perubahan situasi politik
Faktor dari dalam (intern)
  1. Adanya konflik antar anggota
  2. Adanya perbedaan kepentingan
  3. Perbedaan paham
  4. Pergantian anggota kelompok
Proses Dinamika Kelompok Sosial
Masyarakat Pedesaan (rural community) adalah masyarakat yang penduduknya bermata-pencaharian utama sebagai petani. Ciri-ciri masyarakat desa menurut Talcot Parson:
  1. Afeksivitas (kasih sayang, tolong meolong)
  2. Orientasi kolektif (meningkatkan kebersaman)
  3. Partikularisme (khusus untuk tempat/daerah tertentu saja)
  4. Askripsi (keadaan yang sudah merupakan kebiasaan/keharusan)
  5. Diffuseness (kekaburan)
Masyarakat Perkotaan (urban Community) adalah suatu masyarakat yang warganya relatif banyak dengan mata pencaharian utama adalah industri atau pedagangan. Ciri-ciri masyarakat kota menurut Talcot Parson:
  1. Netralitas afektif (memperlihatkan sikap netral, acuh tak acuh)
  2. Orientasi diri (menonjolkan kepentingan pribadi)
  3. Universalisme (berpikir obyektif)
  4. Prestasi (suka mengejar prestasi)
  5. Spesifitas (menonjolkan sesuatu yang jelas dan tegas)
Pola Relasi Antar Kelompok Sosial
Akulturasi, terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur.
Dominasi, terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan antarkelompok,
  1. Genosida adalah pembunuhan secara sistematis dalam rangka menghancurkan kelompok ras, etnis, atau agama tetentu. Misalnya: Pembantaian 6 juta orang Yahudi oleh Nazi Jerman
  2. Pengusiran adalah dominasi disertai pemindahan kelompok masyarakat yang terdominasi ke tempat lain. Contohnya: Bangsa Eropa terhadap penduduk asli Amerika (Suku Indian), Suku Aborigin di Australia, dan Suku Maoris di New Zeland.
  3. Perbudakan adalah sistem perhambaan yang terlembagakan.
  4. Segregasi adalah pemisahan kelompok ras atau etnis secara paksa. Contohnya: Politik apartheid di Amerika Serikat
  5. Asimilasi adalah proses suatu kelompok meninggalkan tradisi budayanya sendiri dan menjadi bagian dari kelompok budaya lain yang berbeda.
Kolonialisme adalah penguasaan wilayah oleh kekuasaan asing disertai dominasi sosial ekonomi atas masyarakat asli setempat.
Resistensi adalah salah satu strategi yang dilakukan oleh kelompok minoritas sebagai upaya untuk menghindarkan diri dari kontak yang tidak mengenakkan dengan kelompok dominan melalui jalan mensegregasi sendiri dengan memilih mengisolasi diri. Contohnya: Mahatma Gandhi terhadap orang kulit putih.
Diskriminasi adalah perlakuan tidak adil yang dilakukan secara sengaja terhadap orang atau kelompok lain yang didasarkan ada prasangka mengenai identitas agama, ras atau entis.
Amalgamasi, terjadi penyatuan kelompok yang ada untuk membentuk generasi baru dengan cara melakukan pernukahan campuran/silang.
Paternalism, bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.
Integrasi, suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut.
Pluralitas, keadaan dimana kelompok yang berbeda ras, etnis dan agama saling memelihara identitas budaya dan jaringan sosial, serta tetap bersama-sama berpartisipasi dalam sistem ekonomi dan politik.
Multikulturalisme adalah kebijakan publik yang mendorong seluruh kelompok budaya dalam masyarakat untuk bersedia menerima dan berinteraksi dengan kelompok lain secara sederajat.

Thanks for reading & sharing E-LEARNING

Previous
« Prev Post

1 komentar:

Popular Posts