Home » » BAB 1 PERKEMBANGAN DAN DAMPAK PERANG DINGIN TERHADAP KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI GLOBAL (ORGANISASI GLOBAL DAN REGIONAL)

BAB 1 PERKEMBANGAN DAN DAMPAK PERANG DINGIN TERHADAP KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI GLOBAL (ORGANISASI GLOBAL DAN REGIONAL)

Posted by E-LEARNING on Sunday 24 February 2019

ORGANISASI GLOBAL merupakan suatu organisasi dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian.
ORGANISASI REGIONAL adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja. Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja.

1) GERAKAN NON BLOK
Merupakan gerakan anti memihak pada blok manapun baik Blok Barat maupun Blok Timur. Gerakan ini dicanangkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri 25 negara dari Asia, Afrika, Eropa, dan Latin Amerika diselenggarakan di Biograd (Belgrade), Yugoslavia pada tahun 1961. 

LATAR BELAKANG
1) Adanya persamaan nasib 
2) Terjadinya ketegangan dunia akibat persaingan antara dua negara adidaya 
3) Terjadinya krisis Kuba 
4) Ditandatanganinya dokumen brioni.

SEJARAH GERAKAN NON BLOK
Berakhirnya Perang Dunia II telah melahirkan dua blok kekuatan dunia, yaitu blok Barat dan blok Timur Blok Barat yang beraliran Liberal dipimpin Amerika Serikat (USA), sedangkan blok Timur yang berideologi komunis dipimpin Uni Soviet (USSR).
Kelahiran dua blok kekuatan tersebut merupakan ancaman serius bagi perdamaian. Oleh karena itu, lahirlah Gerakan Nonblok (GNB) yang dianggap sebagai solusi bagi negara-negara yang ingin tetap netral dan bebas dari pengaruh salah satu blok.
Dalam hal ini, Konferensi Asia Afrika (KAA) dianggap sebagai pendahulu bagi berdirinya GNB karena KAA telah melahirkan prinsip-prinsip perdamaian, kerja sama internasional, kebebasan, kemerdekaan, dan hubungan antarbangsa.


LIMA TOKOH PELOPOR BERDIRINYA GNB
Presiden Ir. Soekarno (Indonesia)
Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia)
Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir)
Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India)
Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana)

PERAN INDONESIA DALAM GERAKAN NON BLOK
Faktor utama keikutsertaan Indonesia bergabung dalam GNB adalah karena adanya kesesuaian prinsip GNB dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. 
Indonesia berperan sebagai pelopor berdirinya GNB yang dimulai sejak menggagas pembentukan GNB. Indonesia bahkan juga aktif dalam persiapan penyelenggaraan KTT GNB di Beograd.
Dalam KTT X GNB tahun 1992, Indonesia berperan sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT di mana Presiden Soeharto ketika itu bertindak sebagai ketua GNB.
Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang, seperti, bidang pertanian dan kependudukan.

2) ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIA NATIONS
ASEAN merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand), S. Rajaratnam (Singapura), Narcisco Ramos (Filipina).

LATAR BELAKANG
Adanya  5 faktor pendorong yaitu :
Hubungan sejarah masa lampau
Persamaan Dasar Kebudayaan
Perasaan senasib sepenanggungan 
Kepentingan yang sama 
Persamaan letak geografis

TUJUAN
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya.

PERAN INDONESIA
Sebagai negara pemrakarsa berdirinya ASEAN.
Sebagai penyelenggara KTT I dan IX yaitu di Bali.
Sebagai tempat kedudukan sekretariat tetap, yaitu di Jakarta.
Turut menyelesaikan pertikaian antarbangsa atau negara.
Mendukung kesepakatan bahwa Asia sebagai kawasan yang bebas, damai, netral, atau Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN).
Menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk meredakan konflik di wilayah Kamboja.

3) ORGANISASI KONFERENSI ISLAM
OKI Merupakan organisasi Islam internasional bersifat nonmiliter yang didirikan pada Mei 1971. Pembentukan OKI diawali oleh KTT Islam pertama yang berlangsung di Rabat (Maroko), 22 – 25 September 1969.

LATAR BELAKANG
1. Adanya KTT yang memunculkan ide untuk menghimpun kekuatan Islam dalam wadah internasional 
2. Adanya perusakan masjid al-aqsa oleh Israel yang dilakukan pada tanggal 21 Agustus 1969.

TUJUAN
Memajukan solidaritas antar negara-negara anggota dalam bidang politik ekonomi sosial budaya ilmu pengetahuan dan pertahanan keamanan 
Melindungi tempat tempat suci umat islam
Menciptakan hubungan yang harmonis antar anggota Oki dengan negara lain.

PERAN INDONESIA
Pernah menjadi Comite of Six 1993, Konferensi OKI tingkat Menteri 1996 ke 24 di Jakarta

4) MASYARAKAT EKONOMI EROPA
MEE didirikan oleh Perancis, Jerman, Italia, Belgia, Luxemburg, dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1957 dan mulai resmi tanggal  1 Januari 1958

TUJUAN
Mempercepat kerjasama antaranggota
Mengintegrasikan Eropa barat sebagai satu kesatuan
Memperoleh perkembangan yang harmonis dalam kegiatan ekonomi
Meningkatkan taraf hidup masyarakat Eropa

5) ASIAN PASIFIC ECONOMIC COOPERATION
APEC merupakan organisasi yang bertujuan menjalin kerjasama bidang perdagangan di kawasan Asia Pasifik dibentuk pada bulan November 1989 di Canbera, Australia atas prakarsa dari Perdana Menteri Australia Bob Hawke

LATAR BELAKANG
Munculnya kelompok-kelompok perdagangan seperti pasar tunggal Eropa dan Pasar Bebas Amerika Utara

TUJUAN
Meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan asia pasifik terutama di bidang perdagangan dan investasi

ANGGOTA APEC
Negara sangat maju (Amerika dan Jepang)
Negara maju (Kanada, Australia, Selandia Baru)
Negara Industri (Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Hong Kong)
Negara Berkembang (Brunei, Malaysia, Philipina, Thailand, RRC, Mexico, Papua Nugini, Chili, Indonesia)

PERAN INDONESIA 
Indonesia menjadi anggota APEC sejak pembentukannya pada 1989 dan telah memberi
berbagai kontribusi positif bagi perkembangan APEC. Peran Indonesia pada dekade awal pembentukan APEC sejalan dengan kondisi internasional dan kepentingan Indonesia pada saat itu. Perang Dingin baru saja berakhir dan sistem ekonomi berdasarkan ideologi pasar bebas dan persaingan bebas menjadi dominan. Kontribusi utama Indonesia pada awal pembentukan APEC adalah merumuskan Bogor Declaration pada saat Keketuaan APEC Indonesia tahun 1994, termasuk di dalamnya adalah Bogor Goals. Bogor Goals menjadi fokus utama APEC untuk membentuk suatu kawasan Asia Pasifik yang lebih bebas dan terbuka bagi perdagangan dan investasi. Target pencapaian Bogor Goals bagi negara maju adalah pada 2010, sementara bagi negara berkembang adalah pada 2020.

6) ORGANIZATION OF PETROLEUM EXPORTING COUNTRIES
OPEC merupakan organisasi tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor minyak. Organisasi OPEC didirikan pada 14 September 1960 oleh lima negara anggota: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, yaitu setelah diselenggarakannya Konferensi Baghdad 10-14 Agustus 1960 yang diikuti oleh lima negara produsen minyak tersebut.

TUJUAN
Tujuan Ekonomi, Yaitu Mempertahankan Harga Minyak Dan Menentukan Harga Sehingga Menguntungkan Negara-Negara Produsen.
Tujuan Politik, Yaitu Mengatur Hubungan Dengan Perusahaan-Perusahaan Minyak Asing Atau Pemerintah Negara-Negara Konsumen.

PERAN INDONESIA 
Sejak Menjadi Anggota OPEC Tahun 1962, Indonesia Ikut Berperan Aktif Dalam Penentuan Arah Dan Kebijakan OPEC Khususnya Dalam Rangka Menstabilisasi Jumlah Produksi Dan Harga Minyak Di Pasar Internasional.
Sejak Berdirinya Sekretariat OPEC Di Wina Tahun 1965, KBRI/PTRI Wina Terlibat Aktif Dalam Kegiatan Pemantauan Harga Minyak Dan Penanganan Masalah Substansi Serta Diplomasi Di Berbagai Persidangan Yang Diselenggarakan Oleh OPEC. 
Pada Tahun 2004, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Indonesia Terpilih Menjadi Presiden Dan Sekjen Sementara OPEC.

7) GENERAL AGREEMENT ON TARIFFS AND TRADE 
GATT Adalah suatu perjanjian internasional yang sejarah lahirnya bertepatan dari sejarah lahirnya ITO (Internasional Trade Organization). perjanjian ini disepakati pada tahun 1988 di Jenewa, Swiss.

TUJUAN
Menciptakan perdagangan internasional yang bebas, membantu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

PRINSIP
Perdagangan internasional harus didasarkan pada prinsip nondiskriminasi 
Negara yang ingin melindungi industri dalam negerinya harus memberikan perlindungan melalui tarif
Perlakuan dan kebijakan perdagangan yang dilakukan pada negara harus transparan jelas dan terbuka 
Berusaha menciptakan stabilitas perdagangan.

8) WORLD TRADE ORGANIZATION
WTO merupakan badan pengatur masalah perdagangan negara

LATAR BELAKANG
Adanya gagasan untuk mendirikan suatu organisasi perdagangan multi liberal 
Perkembangan dagang yang semakin Kompleks menuntut adanya sebuah aturan atau hukum yang tertulis dan berlaku secara universal.

TUJUAN
Mengatur mekanisme peninjauan kebijakan dibidang perdagangan 
Menciptakan kesejahteraan negara-negara anggota melalui perdagangan internasional 
Membantu para produsen barang jasa eksportir maupun importir dalam kegiatan perdagangan 
Sebagai forum perundingan bagi negara anggota

PERAN INDONESIA
sebagai forum negosiasi perdagangan.
menyelesaikan sengketa perdagangan.
memonitor kebijakan perdagangan suatu negara
memberikan bantun teknis dan pelatihan bagi negara-negara berkembang.

9) NORTH AMERICA FREE TRADE AGGREEMNET
NAFTA merupakan suatu bentuk organisasi kerjasama perdagangan bebas negara-negara Amerika Utara yang terdiri dari  Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. NAFTA didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992 di Washington DC oleh wakil-wakil dari pemerintahan Kanada serta pemerintahan tuan rumah yaitu Amerika Serikat. Dan diresmikan pada tanggal 1 Januari 1994. Pada dasarnya NAFTA merupakan organisasi yang menjanjikan kemudahan bagi negara-negara persertanya di bidang ekonomi, mulai dari diberikannya pembebasan tarif bea masuk bagi komoditi-komoditi tertentu hingga adanya perlakuan adil terhadap penanam modal asing yang akan menanamkan modalnya di masing-masing negara peserta.

10) CHINA-ASEAN FREE TRADE AGREEMENT
CAFTA adalah sebuah perjanjian perdagangan bebas antara Cina dan negara-negara ASEAN. Sebelum dideklarasikannya CAFTA, pada tahun 2002 negara-negara di ASEAN telah membuat sebuah perjanjian perdagangan yang disebut AFTA (ASEAN Free Trade Agreement) yang beranggotakan 10 negara-negara di Asean. Pada tahun 2006 China bersama negara-negara ASEAN menandatangani perjanjian yang disebut CAFTA. CAFTA berlaku mulai tahun 2010 untuk 6 negara (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand dan Filipina) dan tahun 2015 untuk Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam. Perjanjian ini dimaksudkan untuk mendongkrak perekonomian di negara-negara ASEAN dan China dengan meluasnya perdangangan ke seluruh ASEAN dan China dengan tarif pajak yang sangat kecil.

Thanks for reading & sharing E-LEARNING

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts