Home » » BAB 5 PERILAKU MENYIMPANG [KTSP]

BAB 5 PERILAKU MENYIMPANG [KTSP]

Posted by E-LEARNING on Thursday, 23 February 2017

Disadari atau tidak setiap individu pasti pernah melakukan perilaku menyimpang, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Perilaku menyimpang dapat terjadi pada siapapun, dimanapun dan kapanpun. Bila sistem pengendalian sosial tidak dapat meminimalkan perilaku menyimpang, maka tentu orang tidak akan merasa nyaman, aman, tentram dan teratur.

Pada dasarnya manusia ingin hidup dalam kondisi yang tertib dan harmonis tanpa kesemerawutan dan kekerasan. Keteraturan sosial adalah suatu kondisi di mana hubungan-hubungan sosial berjalan secara tertib dan teratur menurut nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Begitu pentingnya keteraturan dan ketertiban dalam masyarakat sehingga beberapa daerah bahkan secara nasional mencitpakan slogan atau motto yang intinya mengedepankan kehidupan yang tertib, seperti Jakarta Teguh Beriman.

Perilaku warga menghasilkan sebuah pola perilaku tertentu yang diikuti hampir sebagian anggota masyarakat. Pola ini kemdian menjadi order (adat istiadat) yang ajeg dalam masyarakat. Keajegan dalam pola perilaku kemudian akhirnya tercipta keteraturan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Penyimpangan (deviance) adalah segala bentuk perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak (norma) masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi (James vander Zanden). Suatu perilaku disebut menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat



Menurut Lemert, penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk:
1. Penyimpangan primer, penyimpangan yang bersifat sementara, tidak berulang, dan dapat ditolerir masyarakat.
2. Penyimpangan sekunder, penyimpangan yang tidak dapat ditolerir masyarakat.

Penyimpangan yang dilakukan anggota masyarakat merupakan hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna. Individu-individu yang menyimpang tersebut tidak mengamalkan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan mereka tidak merasa bersalah bahkan mendapat keuntungan dari penyimpangan tersebut.

Penyimpangan ada yang dapat diterima masyarakat ada pula yang tidak. Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang dapat diterima masyarakat contohnya adalah emansipasi wanita, sedangkan penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang tidak dapat diterima masyarakat contohnya adalah koruptor.

Penyimpangan bersumber pada:
1. Teori different association, yaitu penyimpangan yang bersumber pada pergaulan. Penyimpangan dipelajari dari pergaulan / proses alih budaya. Misalnya orang yang menghisap ganja. (Sutherland)
2. Teori labelling, yaitu penyimpangan yang terjadi karena pemberian julukan/cap, yang diberikan masyarakat kepadanya (Edwin M. Lemert)
3. Teori merton, penyimpangan karena perbedaan struktur sosial dan budaya (Robert K. Merton)

Empat macam atau kategori dari penyimpangan, yaitu:
1. Tindakan kriminal atau kejahatan, contoh: Pembunuhan, perkosaan, makar, korupsi, dll
2. Penyimpangan sexual, contoh: Swinger, homosexual, pedofilia, semenleven.
3. Penyimpangan dalam bentuk pemakaian obat-obatan terlarang dan minum-minuman keras.
4. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari biasanya seperti arogansi dan sikap eksentrik.
Sikap arogansi, yaitu kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya. Namun sikap arogan bisa saja dilakukan oleh seseorang yang ingin menutupi kekurangan dirinya.
Sikap eksentrik, yaitu perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh, seperti laki-laki yang menggunakan anting, ataupun wanita yang tomboy.

Beberapa masalah sosial (penyakit sosial)
1. Kemiskinan.
2. Kejahatan, termasuk di dalamnya adalah white collar crime.
3. Disorganisasi keluarga
4. Masalah generasi muda
5. Pelanggaran terhadap norma masyarakat, seperti pelacuran, perjudian, alkoholisme, homosexualitas
6. Masalah kependudukan. Penyebaran penduduk yang tidak merata menimbulkan kepadatan penduduk di suatu wilayah, sehingga menciptakan lingkungan hidup yang kurang baik dan berdampak pada kesejahteraan sosial dan kesetiakawanan sosial.
7. Masalah lingkungan yang dapat dibedakan:
1) Lingkungan fisik, yaitu semua benda mati yang berada di sekeliling manusia.
2) Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekeliling manusia yang berupa organisme.
3) Lingkungan sosial, yang terdiri dari orang-orang baik individu maupun kelompok yang berada di sekitar manusia.
Pemecahan atas masalah sosial dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode preventive dan represive.

Perilaku menyimpang biasa terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai sub kebudayaan yang menyimpang. Seseorang yang tinggal di lingkungan kumuh, masalah etika kurang diperhatikan karena masyarakatnya lebih sibuk dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi kebanyakan mereka, cekcok antarwarga dengan mengeluarkan kata-kata kasar atau tindakan buang sampah sembarangan ataupun membunyikan radio dengan keras menjadi hal yang biasa.

Thanks for reading & sharing E-LEARNING

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts