Home » » Penelitian Sosial

Penelitian Sosial

Posted by E-LEARNING on Monday 7 August 2017


Pernahkah kamu berpikir, mengapa prostitusi bisa ada dalam kehidupan masyarakat? Apabila dilihat dari kacamata umum, merebaknya prostitusi dikarenakan kebutuhan akan uang. Namun, kenyataannya terdapat banyak hal yang menjadikan praktik prostitusi itu ada. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor lingkungan, diri sendiri, keluarga, pemerintah, dan lain-lain. Dari mana kita bisa membuat kesimpulan seperti itu? Kesemua itu didapat melalui sebuah penelitian panjang.

Dengan penelitian, kita dapat menangkap fenomena-fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Bahkan, menemukan sesuatu di luar dugaan kita. Terkadang orang beranggapan bahwa penelitian itu sulit dan rumit. Namun, apabila kita mengetahui metode-metode serta teori yang digunakan, penelitian akan menjadi kegiatan yang menyenangkan. Tidak percaya? Buktikan saja dengan mempelajari bab ini!

A. Penalaran dan Penelitian
Ilmu pengetahuan diperoleh melalui serangkaian pengamatan dan pemahaman yang terus-menerus, dari satu orang ke orang lainnya, dari satu generasi ke generasi  lainnya, bahkan dari satu zaman ke zaman berikutnya. Dan untuk dapat memahami dan mengerti suatu ilmu pengetahuan, manusia perlu melakukan penalaran dan penelitian terhadap pengetahuan tersebut. Salah satu syarat suatu pengetahuan dapat menjadi ilmu pengetahuan adalah bahwa pengetahuan tersebut dibuat berdasarkan penelitian yang ilmiah. 

1) Penalaran 
Proses berpikir lahir dari rasa ragu terhadap sesuatu hal dan keinginan untuk memperoleh suatu kepastian, sehingga kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas dan memerlukan suatu pemecahan. Untuk itu, dilakukan penyelidikan terhadap data yang tersedia dengan metode-metode yang tepat. 

Biasanya manusia selalu berpikir jika berhadapan dengan banyak permasalahan. Akan tetapi, tidak semua masalah membuat kita terdorong untuk memikirkanya secara sungguh-sungguh. Hanya masalah-masalah tertentu saja yang menurut kita perlu dan bermanfaat jika dipikirkan secara sungguh-sungguh. Kegiatan berpikir secara sungguh-sungguh dan logis inilah yang disebut sebagai penalaran. 

Suatu penalaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 

  1. Logis, ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih 
  2. Analitis, daya imajinasi untuk merangkai, menyusun, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikiranya kedalam suatu pola tertentu. 
  3. Rasional, masuk akal karena didasarkan pada fakta-fakta 
Penalaran dapat dilakukan dengan tiga cara:
a. Deduktif, silogisme Aristoteles, adalah suatu cara berpikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan atau alasan yang bersifat umum ke pernyataan atau alasan yang bersifat khusus, dengan menggunakan kaidah logika tertentu 
Unsur silogisme: 

  • Dasar pemikiran utama (premis Mayor), misal: Semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi selama dua semester. 
  • Dasar pemikiran kedua (premis Minor), misal: Hana adalah siswa kelas X MA Asih Putera. 
  • Kesimpulan, misal: Hana wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi selama dua semester. 
b. Induktif, memulai suatu penalaran dari hal-hal atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus untuk menentukan kesimpulan atau hokum yang bersifat umum. Misal: setiap manusia yang diamati akan merasa lapar jika tidak makan apapun selama 12 jam. Oleh sebab itu, Dony, sebagai manusia, pasti akan lapar jika tidak makan selama 12 jam. 
c. Pendekatan Ilmiah, gabungan antara cara penalaran  deduktif dan induktif. Dalam pendekatan ilmiah, penalaran disertai dengan suatu dugaan sementara (hipotesis).

2) Penelitian
Kata penelitian adalah terjemahan dari kata dalam Bahasa Inggris re-search, yang berasal dari suku kata re (kembali) dan to search (mencari). Jadi, research berarti mencari kembali suatu pengetahuan. Dari pendapat para ahli tentang definisi penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah-langkah atau kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan masalah. Sebagai suatu kegiatan ilmiah, maka dalam pelaksanaannya suatu penelitian harus mengikuti tiga syarat penting, yakni sistematis, terencana dan mengikuti konsep ilmiah. Peneliti dituntut untuk memiliki sikap yang objektif, kompeten dan faktual. Selain itu peneliti juga harus memiliki cara berpikir yang skeptis, analitis, kritis, jujur dan terbuka. 

Jenis-Jenis Penelitian 
a. Penelitian ditinjau dari tujuannya

  • Penelitian Eksploratif, artinya penelitian yang bertujuan untuk menemukan atau mendapat kan suatu pengetahuan baru atau menemukan sesuatu yang sebelumnya belum ada
  • Penelitian Verivikatif, bertujuan untuk menguji kebenaran atau menguji hasil suatu penelitian yang sudah dilakukan karena adanya data-data atau kesimpulan yang diragukan kebenarannya
  • Penelitian Development, bertujuan untuk mengembangkan, memperluas dan menggali lebih dalam suatu teori atau problematik keilmuan menjadi lebih dalam
b. Penelitian ditinjau dari cara pembahasannya

  • Penelitian Deskriptif, yaitu untuk melukiskan, memaparkan, menuliskan melaporkan suatu keadaan, obyek atau peristiwa tanpa menarik kesimpulan umum
  • Penelitian Inferensial, yaitu disamping melukiskan peristiwa juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang sedang dihadapi
c. Penelitian ditinjau dari cara penerapannya atau pemakaiannya

  • Penelitian Dasar/Murni, yaitu bertujuan untuk menemukan suatu generalisasi/berusaha menemukan menemukan teori-teori atau dalil-dalil yang berlaku umum
  • Penelitian Terapan, diarahkan untuk kepentingan praktis dibidang kehidupan sehari-hari. Contoh; penelitian obat-obatan tradisional.
d. Penelitian ditinjau dari tempat pelaksanaannya

  • Penelitian Laboratorium, dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah
  • Penelitian Lapangan, dilakukan dalam kehidupan sebenarnya pada umumnya bertujuan untuk memecahkan masalah masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari
  • Penelitian Kepustakaan, bertujuan utk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam materi yang terdapat diruang kepustakaan misalnya buku-buku, majalah, naskah, catatan kisah sejarah, dokumen dll
e. Penelitian ditinjau dari bidangnya

  • Penelitian bidang alam, mempunyai obyek dunia riil materi atau dunia obyektif, yang dicari adalah fakta dan pembuktian kenyataan yang dipergunakan metode deduktif induktif, mengikuti eksperimen
  • Penelitian bidang sosial, obyeknya adalah manusia dan fenomena-fenomena manusiawi atau gejala- gejala sosial. Titik beratnya adalah masalah efek atau pengaruh dan kegunaan bagi manusia
B. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu cara pengejaran atau usaha memperoleh kebenaran yang  diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Kriteria metode ilmiah terdiri dari fakta, bebas dari prasangka, menggunakan prinsip analisis, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran objektif, dan menggunakan teknik kuantifikasi.

Langkah-langkah penelitian ilmiah 

  1. Merumuskan dan mendefinisikan masalah
  2. Mengadakan studi kepustakaan 
  3. Memformulasikan hipotesis (dugaan sementara) 
  4. Menentukan model untuk pengujian hipotesis, mencakup metode yang akan dipakai, instrument penelitian, teknik analisa data, dan lain sebagainya. 
  5. Menyusun, menganalisis dan memberikan interpretasi 
  6. Membuat generalisasi kesimpulan 
  7. Membuat laporan ilmiah
C. Metode Penelitian
Dalam ranah penelitian sosial dikenal metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif
1) Penelitian kuantitatif, yaitu peneliti mengumpulkan data yang dapat diukur dengan angka. Berbagai penelitian kuantitatif sbb :

  • Penelitian eksploratif, bertujuan untuk emgenali variable/aspek-aspek tertentu dari suatu fenomena atau fakta yang ingin diketahui maknanya
  • Penelitian deskriptif, untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang sama seperti pada penelitian dilakukan untuk menjelaskan hasil penelitian berupa angka secara deskriptif
  • Penelitian eksplanatoris, dilakukan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai alas an suatu variable memiliki kecenderungan tertentu yang muncul sebagai akibat adanya variabel bebas
  • Penelitian Survei, penelitian ini memiliki ciri khas yang ditunjukkan dari jumlah sampel (yang dijadikan sasaran pengamatan) cukup besar dan cara pengumpulan datanya dikalukan dengan menggunakan perangkat kuesioner
  • Penelitian eksperimen, bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab antar variable dengan cara melakukan control langsung terhadap faktor penyebab
  • Penelitian komparatif, bertujuan membandingkan dua variable atau lebih
  • Penelitian Korelasional, Bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi lain pada satu faktor atau lebih
2) Penelitian kualitatif, yaitu penyajian dan analisis data dilakukan secara naratif

  • Penelitian deskriptif, dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail dari suatu fenomena secara naratif
  • Penelitian studi kasus, dipelajari secara intensif tentang latar belakang suatu masalah atau kasus serta interaksi yang bersifat apa adanya
  • Penelitian historis, merupakan sebuah proses pengumpulan dan penafsiran gejala yang muncul pada masa lampau
D. Masalah Penelitian
Secara teoritis, masalah adalah suatu keadaan yang tidak bersesuaian dengan apa yang diinginkan. Dengan kata lain, masalah adalah ketidaksesuaian antara keinginan dan kenyataan yang ada. Ciri-ciri masalah dalam penelitian 
1) Masalah harus memiliki  nilai penelitian;  artinya memiliki kegunaan tertentu serta dapat digunakan untuk suatu keperluan. 

  • Masalah harus asli/sesuai dengan kenyataan 
  • Masalah harus menyatakan suatu hubungan, hubungan antara dua atau lebih variable. 
  • Masalah harus merupakan hal yang penting 
  • Masalah harus dapat diuji/diukur 
  • Masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan 
2) Masalah harus fleksibel; disesuaikan dengan biaya, waktu dan hokum yang berlaku 
3) Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti; menarik, sesuai dengan keahlian si peneliti. 

Cara merumuskan masalah 
1) Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan 
2) Hendaknya jelas dan padat 
3) Berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah 
4) Merupakan dasar dalam membuat hipotesis 
5) Menjadi dasar bagi judul penelitian

E. Desain Penelitian
Secara garis besar, prosedur penelitian dibagi ke dalam tiga langkah pokok berikut ini.
1) Menyusun rancangan penelitian
Rancangan penelitian merupakan pokok perencanaan bagi seluruh kegiatan penelitian yang tercakup dalam satu kesatuan langkah. Penyusunannya terdiri dari enam tahap, yaitu:

  • Memilih topik atau masalah;
  • Melakukan kegiatan prapenelitian atau studi pendahuluan;
  • Merumuskan masalah;
  • Menentukan dugaan sementara (asumsi) dan hipotesis;
  • Menentukan metode dan pendekatan (kuantitatif atau kualitatif);
  • Menentukan variabel (jika kuantitatif) dan sumber data;
  • Membuat instrumen penelitian, seperti angket (kuesioner) dan daftar pertanyaan wawancara.
2) Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu:
a. Menentukan teknik dan dan membuat instrumen
Instrumen yang digunakan dapat berupa angket (kuesioner) atau daftar pertanyaan wawancara. Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Beberapa teknik pengambilan sampel, yaitu:

  • Sampel acak sederhana (random sampling);  
  • Sampel sebanding (proportional sampling);
  • Sampel bertujuan (purposive sampling);
  • Sampel berstrata (stratified sampling);   
  • Sampel bola salju (snowball sampling);
  • Sampel berkelompok (cluster sampling);  
  • Sampel kebetulan (accidental sampling);
  • Sampel jumlah (kuota sampling).
b. Mengumpulkan dan mengolah data.
c. Analisis dan interpretasi data.
Analisis data adalah proses penyederhanaan data sehingga mudah dibaca. Ada dua macam analisis, yakni analisis kualitatif dan kuantitatif.
d. Menarik kesimpulan.
3) Pembuatan Laporan Penelitian
Laporan penelitian dibuat agar orang lain dapat memahami, menilai dan bahkan menguji hasil penelitian. Oleh karena itu, suatu laporan penelitian harus bersifat komunikatif (menggunakan bahasa yang baik dan benar) dan sistematis (teratur). Penulisannya secara garis besar terdiri atas tiga bagian berikut.

  • Pendahuluan, meliputi halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, gambar dan grafk.
  • Isi, meliputi bab pendahuluan, bab pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab metodologi penelitian, bab pelaksanaan penelitian, bab hasil penelitian, pembahasan serta bab kesimpulan dan saran.
  • Penutup, meliputi daftar pustaka, lampiran, dan indeks
Komponen Dalam Rancangan Penelitian
1) Topik dan Judul Penelitian. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih judul:

  • Singkat, padat, dan jelas
  • Bersifat aktual
  • Menarik untuk diteliti
  • Bermanfaat
  • Bersifat realistis
2) Latar Belakang Masalah. Alasan yang melatarbelakangi pemilihan tema atau topik penelitian
3) Rumusan Masalah dan Hipotesis. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
4) Landasan Teori merupakan paparan teori yang digunakan dalam permasalahan penelitian. Dikenal juga dengan istilah studi kepustakaan/tinjauan pustaka.
5) Hipotesis penelitian adalah dugaan jawaban atas pertanyaan peneliti. Hipotesis disusun berdasarkan pengamatan awal dan kajian berbagai teori yang relevan dengan masalah penelitian.
6) Menentukan metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan peneliti. Meliputi antara lain lokasi dan subyek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data.
7) Populasi dan Sampel. Populasi adalah objek penelitian secara keseluruhan.  Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan teknik tertentu.

Teknik Menentukan Sampel

  1. Purposive sampling, teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada tujuan tertentu
  2. Proporsional Sampling, sampel yang dipilih bersifat representatif atau mewakili gambaran yang ada pada populasi
  3. Snowball sampling, teknik penetapan sample yang jumlah sampelnya berkembang dari sedikit menjadi semakin banyak.
  4. Random sampling, teknik menentukan sample secara acak
  5. Stratified Random sampling, pengembangan dari teknik random, tetapi sudah mempertimbangankan tingkatan/strata yang ada dalam populasi
  6. Ordinal Random sampling. Pengambilan sample secara ordinal atau mengambil perwakilan dari populasi dengan interval tertentu.
  7. Area Random sampling, teknik yang digunakan apabila populasinya tersebar secara tidak menentu pada banyak wilayah.
Teknik Pengumpulan Data

  1. Teknik angket/kuisioner, pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden
  2. Teknik wawancara/interview, pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara/pengumpul data kepada responden
  3. Teknik observasi, mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar dengan mengamati langsung di lapangan
  4. Teknik studi kepustakaan, pengumpulan data dan informasi melalui sumber buku, naskah,kisah sejarah dan dokumen.
  5. Teknik analisis media massa
Penyajian Data Penelitian
1) Inventarisasi dan Pengeditan Data (Editing)

  • memeriksa kembali lembar  pertanyaan
  • memeriksa kelengkapan identitas responden
  • memeriksa lembar jawaban responden
2) Memberi Kode (Coding): Mengklasifikasikan jawaban responden sehingga mudah diolah menurut kode-kode tertentu.
3) Klasifikasi: Pengelompokan data sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
4) Tabulasi Data: Pengolahan data dengan cara memasukkan kedalam tabel.

  • Tabulasi langsung
  • Lembaran kode (code sheet)
  • Tabulasi frekuensi
  • Tabulasi silang
Pengolahan Data Penelitian
1) Pengolahan data Statistik (Kuantitatif)
a. Distribusi Frekuensi
b. Ukuran Pemusatan (Tendensi Sentral)

  • Mean, sering disebut nilai rata-rata. Mean berasal dari jumlah keseluruhan nilai dibagi dengan banyaknya unit/bilangan (total frekuensi).
  • Median adalah nilai titik tengah yang membagi dua bagian sama besar. Caranya mengurutkan dimulai dari angka yang terkecil sampai terbesar. Jika urutannya ganjil, maka nilai tengah tersebut merupakan mediannya. Misal, data nilai lima orang siswa adalah 72, 75. 80, 80, 85. Maka mediannya adalah 80. Jika data yang diperoleh berjumlah genap maka mencari mean dengan menjumlah dua bilangan ditengah kemudian dibagi dua. Misal, data yang tersedia adalah 72, 73, 78, 72, 75, 80. Maka mencari mediannya adalah 78+72:2= 75
  • Modus adalah nilai yang paling sering muncul.
c. Mengukur derajat hubungan antar variable (Korelasi)

2) Pengolahan Data non Statistik (Kualitatif)

  • Reduksi data, mengkategorikan data hasil penelitian ke dalam beberapa pola atau kategori.
  • Penyajian data, data disjaikan ke dalam matriks sesuai dengan pola atau kategori yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Penarikan kesimpulan.

Thanks for reading & sharing E-LEARNING

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts